Mengutip dari Tribunmedan, saat ini sebagian wilayah di sana sudah beralih fungsi menjadi tanaman muda seperti jagung dan sebagainya, yang dampaknya tanah di kawasan perbukitan sudah menjadi gembur dan kurang pengikat.
“Karena sudah banyak ditanami dengan tanaman muda, maka potensi longsor akan lebih besar,” ucapnya.
Juspri menjelaskan, untuk memaksimalkan proses pencegahan dan penanganan bencana awal, pihaknya juga telah memberikan pembekalan bagi sebagian masyarakat Kabupaten Karo.
Dirinya mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah melakukan pembekalan bagi masyarakat yang ada di 20 desa, di mana desa ini yang dianggap memiliki kerawanan bencana.
“Pembekalan ini kita berikan kepada masyarakat, agar dampak yang ditimbulkan dan korban dari bencana dapat diminimalisir,” katanya. Dirinya berharap, nantinya dalam waktu dekat pihaknya juga dapat melakukan hal serupa kepada masyarakat yang ada di daerah lainnya. ***AS