Hasil Rapat Forkopimda, Kota Bandung Akan Gelar Sekolah Tatap Muka

oleh
Ilustrasi sekolah belajar tatap muka. (Foto/Jawapos.com)

BANDUNG (Kontroversinews.com) – Hasil rapat terbatas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memutuskan, Kota Bandung bakal mulai menggelar sekolah tatap muka bagi siswa SD dan SMP. Kendati begitu, ketentuan sekolah tatap muka dapat digelar dengan berbagai kriteria yang mesti dipenuhi sekolah dan siswa.

Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung Oded M Danial usai menggelar Ratas Forkopimda di Balai Kota Bandung, Jumat (9/4/2021). Menurut dia, persiapan PTM akan dilakukan pada Bulan April 2021 hingga Juli 2021.

“Nanti sifatnya tidak paksakan, kalau ada orang tua yang tidak setuju, boleh ikut daring. Karena konsepnya bisa hibrid. Kemudian tahap muka maksimal 50%,” kata Oded.

Menurut dia, sekolah tatap muka harus memenuhi kriteria, yaitu pemenuhan daftar periksa (pemenuhan sarana prasarana untuk penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

“Sistem pembelajaran PTM terbatas ini akan dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh. Maksimum 3 jam dengan 2 mata pelajaran, kapasitas kelas 30-50% dengan jarak 1.5 m, tidak ada kegiatan ekstra kulikuler dan olahraga,” katanya.

Kemudian, orang tua murid dapat memilih anaknya untuk PTM atau Pembelajaran jarak jauh dengan tidak ada paksaan. Karena, keamanan menjadi tanggung jawab bersama.

Di lingkungan sekolah, nantinya akan ada pembentukan Satgas covid 19. Kemudian, kriteria perilaku wajib protokol kesehatan di lingkungan sekolah 5M dan Melakukan etika bersin/batuk, Membawa peralatan sekolah dan ibadah sendiri.

Nantinya, sebelum masuk area sekolah akan dilakukan engecekan suhu tubuh dan ditanyakan keluhan dan kondisi kesehatan di anggota keluarga. Bila ada gejala atau ada anggota keluarga bergejala tidak diperkenankan masuk area sekolah.

“Sebelum pulang memastikan semua anggota di sekolah tidak ada keluhan. Juga tidak diperbolehkannya kantin sekolah untuk beroperasi dan kegiatan selain pembelajaran tidak diperbolehkan,” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, nantinya sekolah harus mengajukan untuk bisa menggelar pembelajaran tatap muka. Izin akan keluar, setelah sekolah melakukan simulasi dan dan dinyatakan layak.

“Siap tidaknya sekolah, nanti kami akan lihat saat simulasi. Kalau tidak siap, tidak kami izinkan. Jadi nanti sifat nya sekolah harus mengajukan. Nanti kami yang memberi izin setelah simulasi,” ujarnya dikutip dari Sindonews.***AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *