Banten | Kontroversinews.- Seorang guru inisial MT (28) bercerita soal tarif agar siswa lolos PPDB Online tingkat SMA/SMK di Banten. Bagi murid yang ingin lolos, dikenakan tarif Rp 5 sampai 15 juta dengan bantuan calo yang mengaku-ngaku sebagai guru.
“Awalnya ada oknum mengatasnamakan guru. Dia meminta sejumlah uang untuk meluluskan anak yang dijanjikan kepada orang tua. Jumlahnya (di sekolah saya) kisaran Rp 6 juta per satu anak,” kata MT saat berbincang dengan detikcom, Serang, Banten, Selasa (10/7/2018).
Jumlah uang tersebut, menurutnya adalah garansi agar si anak lulus saat PPDB Online tingkat SMA/SMK. Oknum tersebut, menurutnya berinisial ML. Dia kadang menunggu calon siswa di depan sekolah dengan mengaku sebagai guru. Praktik yang dilakukan oknum tersebut sudah dua tahun semenjak PPDB online diberlakukan di Banten.
Pada tahun lalu, ada sekitar 2 murid yang gagal lulus di PPDB online. Kasusnya mencuat dan membuat resah pihak sekolah. Si oknum kemudian dipangil ke sekolah.
Dikutip dari detik.com saat dipanggil oleh pihak sekolah, oknum tersebut membawa anggota LSM. Mereka kemudian mengancam pihak sekolah dan mengaku tidak takut jika praktik tersebut dilaporkan kepada pihak kepolisian.
MT yang merupakan guru dan PNS menjelaskan, ia sempat berbicara dengan salah satu wali murid yang menjadi korban calo tersebut. Oknum tersebut menurutnya melakukan percaloan di beberapa sekolah dengan tarif paling mahal Rp 15 juta.
“Di sekolah lain juga. Ini bukan informasi dari mana, dari orangnya langsung saat saya bertemu dia sempat minta maaf,” katanya.
MT curiga, oknum tersebut dilindungi oleh pihak sekolah. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada oknum pimpinan sekolah dan guru yang mengambil keuntungan dari setiap pungutan liar tersebut.
“Saya ngomong begini, harusnya yang bergerak bukan pribadi, lembaga yang merasa tidak nerima, terutama pimpinan. Kalau nggak ada wakilnya lah. Tapi kale adam ayem,” kata MT yang mengaku resah adanya praktek percaloan.
Terpisah, Gubernur Banten Wahidin Halim dikonfirmasi menganai ini mengakui bahwa ada praktik percaloan di PPDB Online di Banten. Praktek tersebut terjadi setiap tahun di Banten. Untuk tahun ini, menurutnya ada kepala sekolah yang dipanggil oleh Inspektorat.
“Sudah lama. Itu praktik dari tahun ketahun. Sudah dapat itu. Sudah ada kepala sekolah yang dipanggil inspektorat,” kata Wahidin.
Ia menegaskan, ada 3 sekolah yang saat ini sedang dalam pemeriksaan Inspektorat. Tapi, ia enggan menyebutkan sekolah mana yang sedang dilakukan audit dan pemeriksaan. (DTC)