Donald Trump Hasut Pendukungnya Saat Kerusuhan Gedung Capitol

- Pewarta

Sabtu, 22 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Donald Trump (Foto/AP PHOTO)

Donald Trump (Foto/AP PHOTO)

Kontroversinews.com Penyelidikan kerusuhan Gedung Capitol 6 Januari tahun lalu terus berlanjut dan informasi terkini mengungkap indikasi Donald Trump sengaja menghasut pendukungnya sendiri sebelum serangan terjadi.

Menyadur Guardian Jumat (21/1/2022), mantan sekretaris pers Gedung Putih Stephanie Grisham yang pernah menjabat kepala staf Melania Trump namun mengundurkan diri 6 Januari 2021 memberi gambaran tentang minggu-minggu terakhir yang kacau di Gedung Putih.

Trump dilaporkan melakukan beberapa panggilan telepon dari Ruang Oval Kuning dan tempat lain di kediaman Gedung Putih kepada para letnan di hotel Willard di Washington pada malam sebelum serangan Capitol, memberitahu mereka untuk menghentikan sertifikasi Joe Biden.

Menjelang lengser, Trump semakin mundur ke kediaman Gedung Putih karena ia merasa kurang diawasi oleh para pembantu Sayap Barat daripada di Kantor Oval.

Seorang ajudan mantan penasihat Gedung Putih Peter Navarro pernah diam-diam ke kediaman Sidney Powell, seorang pengacara yang mendorong kebohongan tentang kecurangan pemilu, untuk berbicara dengan Trump.

Ada teori yang menyebut Donald Trump berjanji akan berbaris dengan para pendukungnya ke Gedung Capitol tapi belakangan dia sengaja mengingkarinya untuk meledakkan kerusuhan.

Informasi ini penting bagi komite terpilih, ketika mereka memeriksa apakah Trump mengawasi konspirasi kriminal yang mengoordinasikan rencana politiknya untuk menghentikan sertifikasi Biden dengan pemberontakan.

Janjinya jadi motivasi utama bagi para pendukung untuk berbaris ke Capitol bersama kelompok milisi seperti Oath Keepers dan digunakan oleh aktivis sayap kanan seperti Alex Jones untuk mendorong kerumunan di sepanjang rute.

Tapi Trump tidak pernah pergi ke Capitol dan malah kembali ke Gedung Putih, di mana dia menyaksikan serangan itu di televisi – setelah diberitahu oleh Secret Service sebelum pemberontakan bahwa mereka tidak dapat menjamin keamanannya jika dia berbaris ke Gedung Capitol.

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari
Tag :

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru