PASIRJAMBU | Kontroversinews – Pandemi virus corona (Covid-19) yang mengenai Bumi Indonesia memaksa sekolah ditutup sampai sekarang. Akibatnya proses belajar mengajar mesti dilakukan dari rumah memanfaatkan teknologi internet secara daring.
Dalam pelaksanaannya para orangtua harus mendampingi anak, dan guru harus menyiapkan materi secara online. Beberapa bulan terlaksana, namun kini sebagian orangtua berharap anak kembali bisa ke sekolah.
Kepala Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Pasirjambu, Dodi Rodiana S.Pd., M.MPd. mengaku sudah menyiapkan sarana dan prasana protokol kesehatan pencegahan Covid 19 di sekolah – sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Pasirjambu Kab. Bandung .
“Kalau ada pelaksanaan KBM tatap muka kami siap. Sebenarnya, ada rasa iri dengan sarana publik lain, seperti tempat wisata dan mall yang sudah mulai dibuka. Tapi kita tetap maklum dengan adanya kondisi saat ini,” ujar Dodi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (16/7).

Kata Dodi, para orang tua siswa berharap pelaksanaan KBM dilakukan secara langsung atau tatap muka. Dodi mengungkapkan 85 persen orang tua itu, tidak ada dirumah hingga pukul 16.00 WIB. Karena tentunya para orang tua bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Tahun ajaran 2020-2021 itu dimulai pertanggal 13 Juli 2020 yang seharusnya diawali dengan kegiatan memperkenalkan lingkungan sekolah. Tetapi, karena adanya pandemi Covid 19 ini maka pembelajaran dilakukan dirumah yaitu melalui daring dan luring atau guru kunjung,” pungkas Dodi.
Sementara menurut Kepala SDN Cihanjawar 1 Hj. Cucu Rusmiati S.Pd., mengatakan, belajar dari rumah terkendala dengan penugasan melalui handphone.
Ia menilai, seusia anak SD menggunakan handphone masih bergantung kepada orangtua.
Menurutnya, beberapa siswa mengirimkan tugas pada malam hari seusai orangtuanya pulang kerja.
Bahkan ada juga orangtua siswa yang tidak memiliki handphone android.
“Penugasan memakai media Whatsapp. Kalau yang tidak punya, orangtuanya secara langsung datang ke sekolah sendirian. Kalau tugas, semua siswa dapat memenuhi,” tuturnya
Menurut Hj.Cucu pembelajaran dari rumah dengan sistem penugasan online dinilai masih sulit dikarenakan tidak semua siswa memiliki handphone.
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Kab. Bandung , perihal keputusan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Ia mengatakan, sistem pembelajarannya nanti akan diatur oleh Disdik . Mungkin dengan sistem sif sehari dua kali atau dua hari sekali.
Hj. Cucu mengatakan, pihaknya juga siap jika Disdik Kab. Bandung , mengeluarkan surat edaran belajar secara tatap muka atau offline.
“Insyaallah siap (red, belajar tatap muka). Dengan mengacu ke protokol kesehatan. Untuk tempat cuci tangan dan thermogun juga sudah sedia,” kata Hj. Cucu. ( Lily Setiadarma)








