Ditanya Persoalan Maraknya Jual Beli Buku Di Semester Pertama Di Sekolahnya, Kepsek SDN Sadagori : Faktanya Kita Tidak Menjual

oleh
oleh

KOTA CIREBON, (Kontroversinews), – SDN Sadagori, adalah salahsatu Sekolah Dasar (SD) Negri yang terletak diwilayah Kecamatan Kesambi Kota Cirebon Jawa Barat. dengan jumlah murid yang lumayan banyak, membuat persoalan bahan ajar sangatlah mungkin sangat dibutuhkan sekolah. terlepas diperlukan atau tidak, banyak orang tua murid mengeluhkan tentang haruskah uang dapur di pakai untuk membeli buku anaknya pada semester pertama di tahun 2023. namun karena merasa tidak enak, beberapa orangtua dengan terpaksa membelinya. “pada semester pertama sekitar bulan juni juli, awalnya saya menerima buku dari pihak sekolah. dibayar kemudiannya, saya sendiri bayar dengan cara menyicil. karena bingung mengatur keuangannya, buku yang saya terima adalah buku AKM harga 60 ribu dan 2 buku Pena harga 210 ribu” ujar salahsatu orangtua murid yang bercerita lewat saudaranya yang kebetulan profesinya sama.

 

Di konfirmasi lewat pesan singkat chatting whatsapp dinomer selullarnya pada Rabu 13 Desember 2023, Dini, Kepala SDN Sadagori membantah kalau pihak menjual buku-buku tersebut. begitupun saat dikirimi screenshot yang memuat isi tentang besaran biaya dan harga buku serta jenis bukunya, Dini sang Kepsek hanya menjawab hal tersebut pernah dibahas oleh wartawan dan sudah diselesaikan serta dijelaskan sejelas-jelasnya. namun sejurus kemudian, direktori chatting yang dikirim Dini sudah banyak dihapusnya. hingga wartawan media ini kesulitan untuk mengurai isi dari hasil konfirmasi, yang tersisa hanyalah “tolong liat tanggalnya, itu sebelum ada larangan dari Disdik, setelah ada larangan kita stop semua. ditunggu besok disekolah jam 08.00 dan faktanya kita tidak menjual”. serta wartawan media ini disuruhnya untuk berbicara dengan komite sambil mengirim nomer telpon bernama Deden.

 

Dan pada Kamis 14 Desember, disaat wartawan media ini sedang rapat akhir tahun. ada sebanyak 7 panggilan ke Hp wartawan media dari Dini Kepala SDN Sadagori, setelah rapat usai, wartawan media ini menelpon balik. bukannya jawaban yang didapat, malah Hp Dini sang Kepsek di operkan ke seseorang yang bernama Deden yang pada awalnya mengaku ketua komite. namun saat ditanya ini tuh Deden wakil ketua komite yang profesinya wartawan bukan, Deden menjawab “iya, saya wakil ketua komite. jadi apa yang bapak inginkan” ucapnya.ketika wartawan media ini menjawab bahwa yang di inginkan adalah sebuah pemberitaan, Deden kembali menjawab “silahkan dibuat beritanya, saya ingin tahu” pungkasnya. untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, wartawan media ini berencana melakukan investigasi keseluruh orangtua murid secara door to door dari rumah ke rumah untuk mencari apakah mereka merasa senang ataukah terpaksa membeli buku tersebut dan akan dituangkan pada pemberitaan selanjutnya. (Kusyadi)

Response (1)

  1. Membeli Buku emang sudah kewajiban sebagai orang tua agar anaknya menjadi pintar. Dulu waktu zaman sy SD orang tua saya secara ekonomi mungkin pas”an tp Krn ortu sy ingin anaknya pintar mau ga mau ya beli buku pelajaran. Saya baca berita ini ko sekarang dipermasalahkan,apalg skrg pihak sekolah tidak diperbolehkan untuk jual beli buku,tp kalau atas kesepakatan ortu murid dan sifatnya tidak diwajibkan apalagi bisa dicicil ya sah” saja. Maaf sy komentar walaupun anak saya tidak sekolah di SD tsb.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *