RANCABALI | Kontroversinews – Kawah Putih merupakan objek wisata yang menjadi icon destinasi wisata di wilayah Bandung Selatan, tepatnya berada di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
Hari ini Kawah Putih melakukan simulasi persiapan menghadapi ujicoba pembukaan. Namun, pihak Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung, menyarankan untuk kembali melakukan simulasi supaya lebih siap.
Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Kabupaten Bandung, H. Vena Andriawan, hari ini melakukan simulasi untuk mengetahui kesiapan Kawah Putih.
“Dengan simulasi ini akan ketahuan, apa saja yang perlu disiapkan dan apa yang kurang. Kita sudah mengeluarkan ceklis yang harus disiapkan pengelola dan berita acara,” kata Vena, setelah simulasi pembukaan Kawah Putih, Jumat (12/6).
Vena mengatakan, kalau pengelola itu sudah siap baru bisa menandatangani berita acara.
“Seperti hari ini kami lihat mulai dari tiketing, naik untang anting (angkutan menuju kawah), perjalanan, kapasitas di kawah berapa, di jembatan berapa itu ketahuan, termasuk berapa lama wisatawan di sini (Kawah Putih),” kata Vena.
Hal tersebut, kata Vena, akan dikalkulasikan lagi dengan hitungan ekonomis objek wisatanya.
“Jadi sekarang dengan kapasitas terbatas, saya belum bisa menyebutkan bisa melayani berapa perhari. Sebelum nanti simulasi yang lebih masif jumlahnya dilakukan,” katanya.
Namun, kata dia, tetap saja saat pembukaan destinasi wisata harus dihitung nilai ekonomisnya.
“Tapi tetap memperhatikan keselamatan, jangan memaksakan,” ucapnya.
Meskipun, kata dia, jika kapasitas 1300 orang dikuraingi 50 persen, jadi 700 orang itu belum jadi jaminan.
“Dihitung lagi, berapa kenyamanannya orang bisa berwisata dengan baik,” katanya.
Jadi nanti pihak pengelola wisata, kata Vena, akan melaporkan ke manajemennya dan berhitung, nantinya akan dilaporkan kepada pihaknya. Itu dilakukan, kata dia, untuk langkah yang akan di ambil ke depannya.
“Jadi latihan terus sampai betul-betul siap baru diuji cobakan (untuk dibuka), barang siapa sudah redy gow,” ucapnya.
Dalam simulasi tersebut mulai dari gerbang kemdaraan pengunjung disemorot disinfektan, sebelum masuk ke tiket pengunjung diperiksa suhu. Untuk menuju kawah pengunjung naik untang anting dengan diberi jarak, dan di kawah akan ada pembatasan pengunjung.
Cluster Manager Ciwidey yang membawahi Kawah Putih, Trisna Mulyana, didampingi Ari Kurniawan (Senior Duty Manager) Kawah putih, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan pengeras suara untuk menghimbau kepada para pengunjung atau calon pengunjung pada saat pengoperasian kembali objek wisata. Disamping memberikan himbauan secara persuasif, pihaknya juga menghimbau dengan pola antisipatif, seperti wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Kami menyiapkan petugas khusus yang berkaitan dengan penanganan Covid 19 atau yang kita sebut dengan Ranger Covid. Nantinya, petugas itu akan memberikan himbauan secara aktif kepada pengunjung yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan,” tuturnya.
Trisna mengatakan, setelah simulasi ada beberapa masukan dari pihak Disparbud.
“Seprti dengan pola carrying capasity, karena perhitungan beliau 20 orang dalam 2 jam, kemungkinan sampai sore itu ada 150 orang pengunjung dalam kondisi new normal,” katanya.
Lanjut Trisna, pihaknya juga akan bahas dengan manajemen karena perhitungan juga harus lengkap dan benar. Sebab menurutnya dalam keadaan normal itu bisa 1300 pengunjung perdua jam.
“Seandainya dibuka jadi salah satu kesempatan untuk mendapat pendapatan di sektor wisata, tapi di satu sisi, disampaikan Disparbud keselamatan juga menjadi prioritas,” katanya (Lily Setiadarma)