Kab Bandung | Kontroversinews.-Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung terus melakukan perbaikan infrastruktur pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada 2018 ini, tercatat sebanyak kurang lebih 100 unit SMP akan diperbaiki dan dibuat ruang kelas baru demi menciptakan kualitas suasana belajar siswa yang nyaman.
“Untuk ruang kelas baru (RKB), 29 RKB SMP, dan untuk rehab 13 sekolah bersumber dari dana APBD dan 36 rehabilitasi bersumber Dana Alokasi Kusus ( DAK) dan beberapa sekolah untuk MCK atau sanitasi ungkap Kepala Seksi Sarana SMP Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Dr.H.Aan Rohanda,M.MPd,Rabu (8/8).
Ia mengatakan pembangunan ruang kelas baru dan rehab yang menggunakan anggaran negara akan dikerjakan berdasarkan aturan, gambar, RAB dan ukuran yang harus dipenuhi. “Jangan kurang sedikit pun pembangunan sekolah harus sesuai juknis yang diberikan,” katanya.
Kepala SMPN 3 Ciwidey Drs. H. Wawan Rohiya MM.Pd., didampingi Ketua Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) Tatan Prihadi S.Pd, mengatakan SMPN 3 Ciwidey mendapat bantuan rehab 2 ruang kelas dengan anggaran sebesar Rp 147 juta. Pelaksanaan rehabilitasi dua ruang kelas (RK) dilaksanakan secara swakelola dan sampai saat ini baru 20 persen.
Kepala SMPN 1 Rancabali Drs. H. Nandang Komara MM.Pd mengatakan tahun ini SMPN 1 Rancabali mendapat bantuan dua ruang kelas (RK) senilai Rp 147 juta. “Ahamdulilah pelaksanaannya rehab sudah dimulai tahap awal mencapai 10 persen,” katanya.
Dirinya menambahkan, jumlah rombongan belajar (rombel) sebanyak 27 dan ruang kelas ada 21 maka masih kekurangan 6 ruang kelas. Sementara itu, jumlah siswa sebanyak 995 siswa.
Kepala SMPN 1 Cangkuang Karna Saputra S.Pd, M.M, mengatakan bantuan tahun ini sekolahnya mendapat bantuan WC sebanyak satu paket empat lokal sebesar Rp 90 juta. “Alhamdulilah untuk MCK saat ini sudah terpenuhi hanya saja di SMPN Cangkuang masih dua sip pelaksanaan Kegiatan belajar Mengajar (KBM),” katanya.
Menurutnya, sekolahnya masih keterbatasan ruang kelas dengan jumlah rombongan belajar mencapai 31 sedangkan jumlah ruang kelas yang ada 20 ruang kelas maka masih kekurangan sekitar 11 ruangan, Katanya. ( Lily Setiadarma)