Diancam Hamas, Israel Tetap Akan Gelar Pawai Bendera di Kota Tua Yerusalem

- Pewarta

Rabu, 9 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bendera Israel. /Pixabay/PublicDomainPictures

Bendera Israel. /Pixabay/PublicDomainPictures

YERUSALEM (Kontroversinews.com) – Para pejabat Israel tetap mengizinkan kelompok sayap kanan menggelar pawai bendera di Kota Tua Yerusalem pekan depan dalam kondisi tertentu. Sehari sebelumnya, polisi melarang acara tersebut digelar. Mereka khawatir acara tersebut akan mengobarkan kembali konflik antara Israel dan militan Palestina di Gaza.

Sebelumnya, beberapa kelompok sayap kanan Israel telah merencanakan prosesi pengibaran bendera melalui Gerbang Damaskus Kota Tua pada Kamis (10/6/2021). Hamas telah memperingatkan akan adanya permusuhan baru jika acara itu dilanjutkan.

Akhirnya, kelompok sayap kanan membatalkan pawai Kamis setelah polisi menolak izin mereka. Tetapi setelah pertemuan kabinet pada Selasa (8/6/2021), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, para menteri telah sepakat pawai dapat diadakan minggu depan jika penyelenggara dan polisi mencapai kesepakatan.

Namun yang menjadi masalah utama yakni rute pawai. “Parade akan berlangsung Selasa (15/6/2021) mendatang dalam format yang akan disepakati antara polisi dan penyelenggara parade,” kata pernyataan dari kantor Netanyahu.

Kekuasaan Netanyahu akan berakhir pada hari Minggu ketika anggota legislatif dijadwalkan akan memberikan suara untuk bersama-sama menggulingkannya. Jika pemungutan suara itu berhasil, maka keputusan jadi tidaknya pawai, akan berada di tangan perdana menteri terpilih, Naftali Bennett atau Yair Lapid.

Seorang reporter politik terkemuka di Israel, Tal Schneider mengatakan di Twitter, parade bendera telah ditunda hingga 15 Juni, dua hari setelah pemerintah dilantik, yang berarti itu akan membuat Naftali Bennett pusing.

Ketegangan kemungkinan akan tetap tinggi di Yerusalem, terlepas dari apakah pawai tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Protes telah berkobar di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, di mana keluarga Palestina menghadapi kemungkinan penggusuran setelah pengadilan Israel menerima klaim tanah pemukim Yahudi.

Anggota parlemen sayap kanan, Itamar Ben-Gvir menolak penundaan pawai sebagai penyerahan kepada Hamas. Di Twitter, dia mengatakan, pada hari Kamis di Kota Tua Yerusalem dan berbaris dengan bendera Israel.

Pawai yang sebelumnya dijadwalkan pada Kamis (10/6/2021) dialihkan saat menit terakhir, ketika ketegangan di Yerusalem menyebabkan Hamas menembakkan roket ke kota suci itu. Israel pun menanggapi dengan serangan udara.

Pertempuran lintas perbatasan paling serius dengan Hamas selama bertahun-tahun berkecamuk selama 11 hari sebelum gencatan senjata yang rapuh, tercapai.

Israel mencaplok Yerusalem Timur, dalam sebuah langkah yang hingga kini belum mendapat pengakuan internasional, setelah merebut wilayah itu dalam perang Timur Tengah 1967. Ia menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Mengutip dari iNews.id, Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara yang ingin mereka dirikan di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel. ***AS

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru

Nasional

Kasus Kredit KUR BRI di Kuningan Berpotensi “Fraud”

Jumat, 27 Jun 2025 - 20:31