Pemerintah Diharapkan Bantu Promosikan Destinasi Wisata Daerah
BANDUNG (Kontroversinews).– Setelah masa libur sekolah berakhir, pengelola objek wisata di Bandung selatan mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung. Salah satu objek wisata yang mengalami dampak signifikan adalah Agro Wisata Walini.
Tempat wisata yang berlokasi di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu, mencatat penurunan pengunjung hingga 50 persen pasca libur sekolah.
Kepala Unit Agro Wisata Walini, Budi Rosyadi, mengungkapkan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.
“Setelah liburan, memang ada penurunan kunjungan wisata. Banyak penyebabnya, mungkin karena anak-anak baru masuk sekolah dan fokus pada pendidikan,” ungkap Budi kepada Wartaparahyangan.com, Minggu (4/8/2024).
Ia menyebutkan penurunan kunjungan wisata itu mencapai hampir 50 persen dari jumlah pengunjung saat liburan, yang berkisar antara 3.000 hingga 4.000 orang. Penurunan ini mulai terasa sejak pertengahan Juni dan terus berlanjut hingga Agustus.
Selain faktor masuk sekolah, Budi juga menyebutkan bahwa banyaknya wahana di tempat lain dan banyaknya alternatif wisata yang bisa dikunjungi turut membagi jumlah pengunjung.
“Untuk mensiasati agar Walini tetap eksis, diperlukan peran semua pihak di Kabupaten Bandung. Tidak hanya mengandalkan pengelola objek wisata saja, tetapi juga peran pemerintah, asosiasi, dan pihak keamanan untuk menjamin rasa aman dan nyaman bagi pengunjung,” katanya.
Menurut Budi, campur tangan pemerintah dalam bentuk promosi sangat penting untuk membangkitkan kembali wisata di Kabupaten Bandung.
“Pemerintah perlu melakukan promosi yang lebih gencar untuk memperkenalkan banyaknya objek wisata yang bisa dikunjungi di Kabupaten Bandung, terutama oleh dinas terkait,” ujar Budi.
Agro Wisata Walini memiliki berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Beberapa fasilitas tersebut yakni kolam terapi ikan, kolam renang dan kolam rendam air panas alami, permainan anak, ATV, dan flying fox sepanjang kurang lebih 300 meter.
Selain itu, terdapat beberapa penginapan dengan bentuk yang unik, seperti lumbung, kerucut, bungalow, dan panggung.
“Kami sedang membuat perencanaan untuk penambahan wahana baru. Adapun luas areal yang dikelola seluas 3,7 hektar. Penambahan fasilitas dan promosi dari kami sendiri akan terus dilakukan untuk menarik lebih banyak pengunjung,” jelas Budi.
Selama ini pengunjung Agro Wisata Walini berasal dari berbagai daerah, baik pengunjung lokal maupun dari luar kota, termasuk Jakarta dan Lampung. Kebanyakan pengunjung adalah keluarga yang datang secara berkelompok, seperti rombongan ibu-ibu pengajian dan senam. Mereka datang untuk berenang dan mengadakan acara senam di kolam renang.
Beberapa penginapan dengan bentuk unik, yang ada di area Agro Wisata Walini di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu (4/8/2024). Foto Lily Setiadarma
“Fasilitas di sini sudah memadai, dan kami akan terus meningkatkan pelayanan sesuai keinginan konsumen,” katanya.
Dalam menanggapi permintaan pengunjung, Agro Wisata Walini berencana menambah water boom sebagai salah satu wahana baru. “Kami berharap pembangunan water boom dapat dimulai tahun depan,” ungkap Budi.
Keistimewaan destinasi wisata tersebut adalah kualitas air panas yang rendah belerang, air yang selalu diganti setiap hari, dan pemandangan eksotis di antara kebun teh, gunung, dan hutan yang masih terjaga.
“Kami mengajak pengunjung untuk datang dan membuktikan sendiri keindahan dan kenyamanan tempat ini. Kami juga siap menerima masukan untuk kemajuan dan perkembangan objek wisata Walini,” ujar Budi.
Hal senada disampaikan Humas Agro Wisata Walini, Suherman, yang menyebut penurunan pengunjung sebagai siklus tahunan yang biasa terjadi pada Agustus.
“Selama Agustus umumnya banyak kegiatan di lingkungan masyarakat masing-masing, seperti persiapan Hari Kemerdekaan, sehingga kunjungan wisata menurun,” jelas Suherman.
Ia juga menyoroti bahwa banyaknya destinasi wisata baru dan kurangnya inovasi di Agro Wisata Walini menjadi faktor lain penurunan pengunjung.
Suherman menambahkan bahwa Kabupaten Bandung memiliki banyak wisata kolam renang, yang membagi perhatian pengunjung.
“Dari Ciwidey ke sini saja ada sekitar sembilan kolam renang. Kami berharap adanya minimalisasi izin agar tidak terlalu banyak kolam renang di satu daerah,” kata Suherman.
Ia berharap penambahan area dan wahana, termasuk waterpark, dapat segera terealisasi pada 2025.
“Kami juga berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah dan asosiasi untuk promosi yang lebih efektif. Selain itu, kami juga akan menambah wahana baru dan memperbaiki fasilitas yang ada untuk menarik lebih banyak pengunjung,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan kunjungan wisatawan dapat meningkat kembali, dan Agro Wisata Walini dapat terus berkembang menjadi tempat wisata yang menyenangkan, aman dan nyaman bagi seluruh keluarga. ***