Kab Bandung | Kontroversinews.-Rangkaian kegiatan dalam mengisi HUT RI Ke-73 dari mulai Upacara 17 Agustus , gerak jalan masyarakat , lomba desa melibatkan seluruh RW yang ada diwilayah desa Kiangroke dengan berbagai kriteria penilaian yang sudah menjadi ketentuan pihak panitia melalui tahapan – tahapan yang sebelumnya memang sudah di konsep dengan tujuan memberikan motivasi dan spirit bagi para RW dan masayarakatnya yang terdapat di desa Kiangroke Kec Banjaran Kab Bandung .
Ketua BPD Desa Kiangroke Kec Banjaran Kab Bandung , Baban Sobandi SPdi ,saat di dampingi Kepala Desa Kiangroke , Enung Rohayati bersama Panitia HUT RI , mengatakan ,” untuk kegiatan di desa Kiangroke dalam mengisi Kemerdekaan atau HUT RI Ke- 73 rangakaian pertama yaitu Upacara 17 Agustus 2018 dilanjutkan gerak jalan masyarakat ( Saba Desa ) terus melangkah kepada lomba desa .
Sedangkan untuk lomba desa ,menurut Baban , akan berlangsung pada tanggal 1 September -16 September dari penilaian seputar administrasi dan lingkungan dari RW -RW berprestasi yang sesuai yang di amanatkan dalam undang – undang .
Untuk apreasi seni yang ada disetiap RW diberi waktu sampai 15 -16 September 2018 dilanjutkan kesenian masyarakat yang akan disentralkan di kantor desa Kiangroke pada tanggal 21 september kreasi ibu – ibu , remaja dan karang taruna dan tanggal 22 September untuk kreasi seni anak -anak yang jatuh pada hari sabtu biar hari minggunya anak – anak bisa istirahat dilanjut malam puncak pada tanggal 23 September Pangaian umum berikut pembagian hadiah bagi RW – RW yang menjadi juara dalam lomba desa .
Tambah Baban , untuk panitia semua lembaga yang masuk dalam struktural desa , kami libatkan karena ini hajat desa termasuk mahasiswa yang sedang KKN di desa Kiangroke Kec Banjaran Kab Bandung , dari rangkaian kegiatan perayaan HUT RI Ke -73 murni tanpa melibatkan Sponsor manapun.
Harapan kami dari rangkaian kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa silaturahmi antar masyarakat se -desa Kiangroke ,ingin mengajak bersama – sama membangun masyarakat Kiangroke , atas dasar kita punya sejarah Perjuangan Rawayan , karena membangun bukan tugas Kepala Desa , bukan tugas LPMD atau tugas BPD akan tetapi tugas masyarakat secara keseluruhan .
Mudah -mudahan dari momen ini menambah semangat bersama – sama membangun desa berlandaskan para pejuang dan para leluhur kita di Sasak Rawayan selebihnya menambah etos kerja yang terlibat didalam kelembagaan di desa ,” pungkasnya (Mindra )
