SOREANG | Kontroversinews.- Komisi IX DPR RI yang bergerak di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan mengungkapkan jumlah penyuluh keluarga berencana (PKB) dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) di Indonesia masih kurang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 260 juta lebih.
Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf mengungkapkan saat ini jumlah PLKB dan PKB di Indonesia terus berkurang. Tercatat saat ini hanya mencapai kurang lebih 2000 petugas. Bahkan, di Kabupaten Bandung, petugasnya tinggal kurang lebih 80 orang.

“Kalau kita boleh jujur dari 265 juta penduduk, 50 persennya perempuan dan usia dewasa perempuan mencapai 60-70 persen. PLKB sekitar 2000an sangat kurang. Bagusnya 1 berbanding 10 ribu,” ujarnya saat reses di Soreang, Rabu (20/3).
Menurutnya, langkah yang dilakukan agar peran penyuluh KB tetap berjalan di masyarakat. Maka terdapat kader-kader posyandu yang dilatih menjadi penyuluh KB. Saat ini, ia mengungkapkan.pihaknya berusaha menambah anggaran untuk relawan KB dan lainnya.
Dirinya menambahkan, dua tahun lalu jumlah penyuluh KB dan PLKB terus menurun. Oleh karena itu, saat itu disepakati penyuluh yang direkrut oleh pemerintah pusat untuk ditarik ke pusat kemnbali.
Dede mengatakan, saat ini peran penyuluh KB pun terus bertambah selain memberikan penyuluhan tentang pembatasan keluarga. Ia pun mendorong agar tidak terdapat anak dengan kondisi stunting.
Selain itu, mendorong agar tidak terjadi perceraian, pernikahan dini dan seks bebas. “Penyuluh KB tidak hanya pembatasan keluarga tapi jangan terjadi stunting, ketahanan keluarga, jangan mudah sampai perceraian, pernikahan dini dan seks bebas,” katanya.
( Lily Setiadarma )