PASIRJAMBU || KONTROVERSINEWS – Kepala SD Negeri Cisondari 1, Ayep Sulaeman SP,d ., mengaku pihaknya terpaksa harus menggunakan dana talangan demi terlaksananya pembenahan perpustakaan SD Negeri Cisondari 1. “Mulai dari atapnya, lantai, dan kusen, semua diganti dengan yang baru,” kata Ayep.
Menurut dia, sekolahnya (SD Negeri Cisondari 1) tahun ini mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp85 juta. “Namun tahap pertama baru cair 40 persen. Karena itu terpaksa harus mengunakan dana talangan yang sumbernya dari sana-sini termasuk dari kantong pribadi. Ini tak lain agar kondisi perpusatakaan representatif. Lebih dari itu perbaikan memang sudah tidak bisa ditunda untuk menghindari kerusakan lebih parah,” kata Ayep kepada wartawan di SD Cisondari, Senin (02/ 11).
.
Pembangunan perpustakaan tersebut, lanjut Ayep, kini sudah mencapai sekitar 80 persen. Ia berharap renovasinya segera selesai karena banyak buku yang tersimpan tidak aman akibat ruang perpustakaan atapnya bocor, lantai keramik yang pecah hingga kusen yang sudah dimakan rayap.
Selain perbaikan perpustakaan, Ayep juga berharap ada penambahan jumlah ruang kelas di SD Negeri Cisondari 1 ini. Menurut Ayep, antusias para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SD Negeri Cisondari 1 sangat tinggi. Hal tersebut terbukti pada saat pendaftaran siswa baru, bisa mencapai 90 calon siswa, padahal yang bisa diterima hanya 60 siswa.
“Ruangan kelas yang rusak seluruhnya ada tiga kelas. Kondisinya sama atapnya sudah bocor, bahkan kerusakannya lebih dari 65 persen.
Untuk jumlah siswa di SD Negeri Cisondari 1, kata dia, saat ini ada 350 siswa, dengan jumlah kelas hanya Sembilan. Sedangkan jumlah rombel ada 12. Artinya, masih kekurangan. Makanya, kita siasati dengan pemberlakuan shift belajar. Harapannya. selain direhab, kami juga berharap ada pembangunan ruang kelas bertingkat. Itu untuk memenuhi rombel yang belum tertampung,” papar Ayep.
Harapan senada juga dikatakan Kepsek SDN Sukamaju Hj. Tonah Tuti Herawati SPd.
Menurut Hj. Tonah, sekolahnya tahun ini juga sama menerima DAK senilai Rp85 juta. Dana tersebut sudah ia gunakan untuk merehab satu ruang kelas.
Namun untuk ruang lainnya, ia mengaku tetap khawatir sebab di antaranya ada yang dimasuki rembesan air. Letak bangunan SDN Sukamaju, kata dia, berada di bawah sawah. Untuk mensiasati supaya rembesan air masuk lebih banyak, maka dilakukan penggalian di samping kelas dengan kedalaman 2 meter dan bagian pinggir dipasangi plastik.
Menyinggung termint pertama dana DAK Rp85 juta, kata dia, belum cukup untuk perbaikan, sehingga supaya KBM segera normal, pihaknya memanfaatkan dana talangan dari beberapa pihak.
Selaku penerima manfaat, Hj. Tonah, berterimakasih karena pemerintah telah peduli memberikan bantuan untuk perbaikan sarana prasaran di SDN Sukamaju.
“Kami telah melakukan perbaikan rehab sesuai juklak dan juknis yang ada,” katanya.
Pun begitu, kedepan, ia berharap SD Sukamaju bisa mendapatkan bantuan bagi pemasangan Paving block di halaman upacara dengan luas 140 M2, dan pembuatan MCK. Bantuan sanitasi, katanya sangatlah penting untuk menunjang prasarana yang nyaman dan dan bersih .
“Fasilitas MCK saat ini hanya ada satu dengan kondisi kurang layak pakai,” kata Hj. Tonah. Ia juga menyebut rombongan belajar di sekolahnya ada 12 rombel , dengan ruang kelas 8.Ruang kelas (RK).
Sementara itu, Kepala Korwil Disdik Kecamatan Pasirjambu, Dodi Rodiana S.Pd, MM.Pd., mengatakan bahwa pada tahun 2020 ini, ada beberapa yang menerima bantuan baik dari DAK atau APBD. Untuk DAK, ada empat penerima, yaitu SD Negeri Cisondari 1 untuk rehab perpustakaan, SD Negeri Cisondari 3, SD Negeri Tenjolaya 3 dan SD Negeri Sukamaju untuk rehab ruang kelas.
“Sedangkan dana yang berasal dari APBD biasanya digunakan untuk RKB, rehab air bersih, pembuatan sanitasi, bangunan yang baru dan yang lainnya. Untuk dana APBD bisa terealisasi, karena sudah ada MOU, yaitu untuk rehab sanitasi di SD Patuhan dan Tenjolaya,” kata Dodi.
Untuk melancarkan program ini, Dodi mengaku membuka data sekolah dari tujuh tahun kebelakang. Untuk melihat sekolah dasar mana saja yang belum menerima bantuan untuk perbaikan infrastruktur. Karena setiap sekolah dasar wajib menerima bantuan dan program ini harus berkelanjutan.
“Kepada Penunjukan Pelaksana P2S (Swakelola), harus melaksanakan sesuai dengan RAB yang dibuat konsultan. Jangan sampai ada yang di RAB nya begini, tapi dipelaksanaannya begitu,” pungkas Dodi.
Sedangkan Ketua P2S SDN Cisondari 3 Edi mengatakan, untuk pelaksanaan rehab ruang kelas di SDN Cisondari 3 saat ini masih berjalan. Meskipun pencairan dana DAK termint kedua belum cair, namun untuk pengerjaannya terus berjalan berkat adanya dana talangan yang diupayakan pihak sekolah.
Masih kata Edi, pengerjaan rehab ruang kelas saat ini sudah masuk di 80 persen. Sementara uutuk memenuhi kelas yang aman nyaman di SDN Cisondari 3, kata dia, masih ada 3 ruang kelas kondisinya rusak berat dan jika hujan pada bocor.
Kepala SDN Tenjolaya 3 Dadang Karmama S.Ip., melalui guru kelas 1 Dewi Purwitasari saat di temui di sekokah (Senin, 2 November 2020), mengatakan untuk pengerjaan rehab ruang kelas saat ini sudah hampir beres tinggal ada beberapa bagian yang masih dikerjakan.
Diakui Dewi kondisi ruang kelas sebelumnya sangat menghawatirkan karena rusak berat. Jika turun hujan, kata dia, dipastikan bocor.
“Sekarang Alhamdulilah sudah bagus, sehingga mudah-mudahan akan menambah gairah KBM bagi peserta didik maupun para guru,” kata Dewi.
( Lily Setiadarma )