Cirebon | Kontroversinews.com-Camat Astana Japura Kab.Cirebon, Mahmud Tadjudin berbicara masalah pabrik es yang diduga mangkrak dan mau direnovasi lembali sehingga terjadi adanya dugaan kasus gratifikasi yang menyangkut pada dirinya.
Dikatakannya berangkat dari aset aset pertanian banyak yang mangkrak dan saya tertarik untuk bisa membenahi aset aset peternakan yang kebetulan saya sebagai Kabid dan itu sudah tanggung jawab saya sesuai dengan pungsinya saya. Dikaitkan masalah dalah pabrik es, diakuinya pantang saya berbuat korupsi jadi masalah pabrik es awalnya ada program dan supaya bisa mengaktifkan lagi pabrik es Iwan siap melaksanakan program dan diketemukan lah Ono beserta temen2 nya karena Iwan sudah menandatangani MOU dan siap melaksanakan pembangunan .
Khusus masalah uang itu yang dipinta sodara Ono yang ditemani sodara Junaedi waktu transaksi di terminal minta 10 juta dan yang ke dua masuk ke rek saya padahal saya tidak tau dan Ono pernah di klarifikasi oleh saya atas kejadian itu dan waktu itu Ono mengakuinya bahwa itu perbuatan Ono dan kenapa Ono mencatut nama saya sebagai kepala bidang sementara saya tidak tau dan saya tidak pernah menerima,tidak pernah meminjam,ataupun tidak pernah menerima uang itu. itupun saya tau dari Ono yang mengatakan bahwa saya meminjam dan yang mengambil adalah Ono dan saya tau masalah itu dari Iwan yang menanyakan kepada saya bahwa saya pernah meminta uang melalui Ono dan dikasih waktu di terminal oleh Iwan dan satu lagi ke rekening.
Namun ketika ditanya kenapa bapak dicatut namanya tetapi malah diam saja, tidak menekan kepada Ono ataupun Junaedi supaya namanya dibersihkan dan uangnya diselesaikan dan dikembalikan ? Menurutnya saya sudah menanyakan dan dia sudah mengakui bahwa dia lakukan tidak membawa nama saya jadi ya udah saya biarkan saja ngapain kita ikut campur atau menekan Ono atau Junaedi yang penting Iwan udah tau waktu di TLP bahwa Ono yang meminta uang bukan untuk saya. (tim)