SOREANG | Kontroversinews – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja siap meluncurkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tanpa kartu. ATM yang memanfaatkan kecanggihan telepon pintar (smart phone) ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh bank milik Pemerintah Kabupaten Bandung itu untuk menyongsong revolusi industri 4.0 atau era digital.
Direktur Utama PT BPR Kerta Raharja, H. Muhamad Soleh Pios SE, didampingi Direktur Oprasional Ir. H. Boy Ferli Sumaatmaja SE.M.M, mengatakan, sejak dilakukannya perubahan badan hukum dari PD menjadi PT pada 2015 lalu, pihaknya terus berbenah diri. Termasuk melakukan digitalisasi seluruh fasilitas kerja dan produk perbankan untuk melayani masyarakat. Inovasi terbaru yang saat ini siap diluncurkan adalah ATM tanpa kartu, yakni dengan menggunakan aplikasi pada sebuah telepon pintar. Dengan begitu, pengambilan uang nasabah bisa lebih mudah dan cepat.
“Itu sudah siap dan tinggal menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ATM tanpa kartu ini adalah salah satu upaya menyambut revolusi industri 4.0,” kata H. Pios, disela kegiatan Fun Bike Sabilulungan di Gedung Budaya di Soreang, Minggu (28/4/2019).

Menurut H. Pios, nantinya ATM tanpa kartu ini ditempatkan di lima cabang, diantaranya seperti di Soreang. Jika berhasil, ATM tanpa kartu ini akan dikembangkan ke 15 kantor cabang lainnya. Pemasangan mesin ATM tersebut melibatkan pihak lain sebagai penyedia mesin.
“Mesin ATM nya itu sewa dari pihak lain. Kalau secara keuntungan memang tidak ada, tapi ini adalah bagian dari komitmen kami dalam pelayanan kepada nasabah. Itu mesinnya sewa jadi tidak ada investasi yang kami keluarkan untuk peralatan dan yang lainnya,” ujarnya.
Selain pengembangan ATM, lanjut Pios, saat ini BPR Kerta Raharja juga dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Bandung untuk menyalurkan Dana Desa (DD). Meski tak mendapatkan keuntungan langsung, namun dengan disalurkannya DD melalui bank tersebut menjadi sarana promosi efektif.
“Sebelumnya juga kami dipercaya menyalurkan honorarium untuk sekitar 6000 ribu petugas PPK, PPS dan KPPS. Itu artinya kepercayaan terhadap bank kami terus tumbuh dan ini menjadi modal yang besar untuk kami,” kata Pios. (Lily Setiadarma)