Bom di Bandara Kabul Afghanistan,13 Tentara AS dan 60 Warga Tewas

- Pewarta

Jumat, 27 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: AFP

Foto: AFP

Kontroversinews.com – Ledakan Bom di dekat Bandara Kabul, Afghanistan mengakibatkan banyak korban tewas dan luka, Kamis (26/8) sore.

Catatan sementara 13 orang tentara Amerika Serikat tewas dan 18 lainnya terluka. Sementara dari warga sipil tercatat 60 tewas dan 140 lainnya terluka.

Tentara yang jadi korban adalah mereka yang tengah bertugas untuk mengevakuasi warga dari Afghanistan setelah negara tersebut kembali jatuh ke tangan Taliban.

“13 tentara AS meninggal karena serangan di Abbey Gate, dan jumlah terakhir yang terluka adalah 18 orang,” kata kata juru bicara komando pusat militer AS Kapten Bill Urban seperti dilansir dari CNN.

Dari 13 korban tewas tersebut, 10 di antaranya adalah Marinir AS yang ikut bertugas di Afghanistan.

Sementara dari korban sipil, Kementerian Kesehatan Afghanistan mencatat ada 60 orang yang tewas dan 140 lainnya terluka akibat ledakan bom bunuh diri itu.

Ledakan terjadi di tengah upaya evakuasi di waktu yang terus mendesak. Tersisa lima hari hingga 31 Agustus mendatang untuk proses evakuasi warga dari Afghanistan.

Sementara Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan sudah mewanti-wanti jangan ada perpanjangan. Setelah tenggat waktu terlewati, Taliban melarang warga untuk keluar negara.

Terkait ledakan, ISIS mengaku bertanggung jawab. ISIS Khurasan (ISIS-K) disebut sebagai kelompok yang jadi otak ledakan.

“Pengebom hari ini mampu menembus semua benteng keamanan dan berada dalam jarak lima meter dari pasukan AS sebelum meledakkan sabuk bahan peledaknya,” bunyi pernyataan media propaganda ISIS, Amaq, yang diterjemahkan lembaga pemantau gerakan ekstremisme, SITE.

Presiden AS Joe Biden menyatakan tidak bisa memaafkan aksi ini dan akan mengejar pelaku ledakan.

“Kami tak akan memaafkan, kami tak akan lupa. Kami akan memburu dan membuat para pelaku bertanggung jawab,” kata Biden.

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru