Samosir | Kontroversinews.-Memanfaatkan hari libur, Komunitas Biarawati Velangkanni Medan mengunjungi beberapa objek wisata di Kabupaten Samosir selama dua hari sejak, Sabtu hingga Minggu 13/5/lalu.
Biarawati yang ikut berkunjung diantaranya Sr. Hermina, Sr. Yustina, Sr. Lydia, Sr. Jean, Sr. Dolorosa dan Sr. Rachel mengaku kagum atas keindahan panorama yang ada di Kabupaten Samosir.
“Kami sangat bersyukur, karena kami punya kesempatan berkunjung ke tempat ini. Dan kami sebagai komunitas memilih tempat ini sebagai tujuan rekreasi karena tempat ini cocok dikunjungi, juga sudah dikenal secara internasional,” kata Suster Jean kepada media kontroversinews.
Dikatakannya, Ajibata adalah tempat mengawali kunjungan mereka. Usai dari Ajibata, kemudian mereka singgah di Tomok dan menikmati pandangan di sana. Selain itu, mereka juga belanja souvenir dan melihat sigale-gale.
“Selain itu, kami juga sudah mengunjungi Pantai Pasir Putih Parbaba, Air Hangat, Air Tujuh Rasa di Sianjur mula mula, batu hobon, parung Ompung Tatea bulan yang di sigulatti, air terjun Efrata,” katanya.
Meski hampir secara keseluruhan terlihat baik, namun menurut mereka ada hal yang perlu diperbaiki pada sistem pariwisata di Samosir, salah satunya adalah kebersihan lokasi wisatanya.
Dari beberapa objek wisata yang kami kunjungi, secara khusus lokasi Aek Sipitu Dai (air tujuh rasa) ini perlu perhatian dari pemerintah daerah, seperti kebersihan dan penataan lingkungan sekitarnya,” ucapnya.
Bagaimana supaya lingkungan itu menjadi suatu tempat yang layak kita tunjukkan ke dunia internasional,” tambahnya.
Hal itu dikatakannya, karena mereka melihat ada warga yang menggunakan lokasi objek wisata tersebut sebagai tempat pemandian dan mencuci pakaian” Sehingga tidak layak rasanya kita datang sebagai pengunjung dan melihat mereka dalam keadaan seperti itu,” tutur Suster yang berasal dari Flores.(ps)