Beras Capai Rp 16 Ribu, Disperindag Gelar OP

oleh
oleh

Kab Bandung |Kontroversinews.- Dinas Perindustian dan Perdagangan Kabupaten Bandung bersama Bulog Divisi Regional Jawa Barat menggelar operasi pasar beras murah.

Pantauan Wartawan, Selasa (6/2/2018) operasi pasar di halaman beras murah ini digelar di Kantor Kecamatan Baleendah, nampak puluhan warga berbondong-bondong menyerbu operasi pasar beras murah ini.

Operasi pasar beras murah ini digelar karena harga beras dipasaran yang ada di Kabupaten Bandung naik. Dari informasi yang dihimpun harga beras dipasaran mencapai Rp 16 ribu.

“Kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Kabupaten Bandung, tetapi hampir diseluruh daerah,” kata Kadisperindag Kabupaten Bandung Hj. Popi Hopipah kepada wartawan.

H. Popi mengungkapkan kenaikan harga beras ini diakibatkan oleh belum panen raya yang diakibatkankan oleh faktor alam sehingga ini sangat mempengaruhi sekali terhadap produksi padi di wilayah Jabar khususnya di Kabupaten Bandung.

“Kenaikan harga beras kira-kira 10-15 persen, dengan adanya kenaikan harga beras ini kami bekerjasama dengan Bulog, bahwa harus segera mengadakan operasi pasar, minimal sampai Maret, karena berdasarkan perhitungan Dinas pertanian bahwa akan dilakukan panen raya, sehingga mahalnya beras ini bisa teratasi, yang terpenting bersama Bulog stok beras ada,” ungkapnya.

Menurutnya tidak ada kelangkaan, namun terjadi kenaikan harga. Kenaikan harga itu diakibatkan Bulog dan tengkulak membeli gabah sudah dalam keadaan naik (harganya).

“Karena wilayah kami sangat luas (Kabupaten Bandung) dan armada dari Bulog cukup terbatas dan bukan hanya melayani Kabupaten Bandung saja, kami baru mampu melayani per hari per satu k cantan karena keterbatasan armada, kami mendrop per kecamatan 5 ton,” jelasnya.

Tidak hanya di Kecamatan Baleendah, operasi pasar ini akan digelar di wilayah lainnya, salah satunya di Kecamatan Bojongsoang. “(Operasi pasar akan digelar) apabila camatnya mengajukan, kalau tidak ada ajuan kami tidak akan lakukan, kalau kami tiba-tiba datang ke kecamatan siapa yang mau membelinya. Bulog akan mendistribusikan permintaan kami apabila ada permintaan,” ujarnya. (Lily Setiadarma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *