SOREANG | Kontroversinews – Kemasan yang menarik menjadi suatu hal yang penting dalam upaya memasarkan suatu produk kepada masyarakat. Untuk membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang biasanya lemah dalam desain kemasan dan logo produk, sejak 2014 lalu Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung menyediakan konsultasi dan pembuatan desain kemasan gratis untuk berbagai produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Hj. Popi Hopipah melalui Sekretaris H. Uwais Qorni mengatakan, sejak 2014 lalu, pihaknya memberikan pelayanan konsultasi dan pembuatan master desain kemasan untuk berbagai jenis produk UMKM di Kabupaten Bandung. Sejauh ini, respon dari para pelaku UMKM cukup antusias. Mereka datang berkonsultasi dan meminta dibuatkan desain kemasan sesuai dengan jenis dan karakater produk yang dibuatnya. Alhasil, ruang konsultasi yang diberi nama Klinik Kemasan yang menempati salah satu ruang di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Soreang itu tak pernah sepi dari kunjungan para pelaku UMKM.
“Klinik Kemasan ini digawangi oleh tim yang memang ahli dibidang desain kemasan. Mereka adalah ahli desain kemasan produk dari salah satu universitas ternama di Indonesia. Hasilnya, sejak 2014 itu sudah ada ribuan produk UMKM di Kabupaten Bandung yang dibantu gratis oleh tim ahli ini. Bahkan, dari sekian desain kemasan yang dibuat disini ada beberapa desain produk yang menjadi juara di tingkat nasional,” kata H. Uwais, di Soreang, Senin (22/7/2019).
Menurut H. Uwais, kemasan suatu produk menjadi sangat penting dalam sebuah kegiatan usaha. Karena tak jarang suatu produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM itu sangat bagus. Namun sayangnya, karena kemasannya sederhana hanya menggunakan kantong plastik biasa, produk tersebut idak menarik perhatian calon pembeli. Maka dari itu, diperlukan desain kemasan dan logo yang bagus dan menarik perhatian konsumen untuk meningkatkan penjualan suatu produk UMKM.
“Suatu ketika saya pernah menemukan produk keripik ubi di Cimaung. Bentuk dan rasanya enak sekali tapi harganya murah cuma Rp 25 ribu perkilogram karena cuma dikemas pakai kantong plastik biasa. Padahal, kalau saja desain kemasannya bagus dan menarik harganya bisa tiga kali lipat. Nah para pelaku UMKM seperti ini yang terus kami bantu agar lebih punya daya saing dan daya jual,” katanya. (Lily Setiadarma )