Bank Indonesia: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Mencapai Rp6.154 Triliun

- Pewarta

Senin, 19 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustasi utang luar negeri. (foto/portonews.com)

ilustasi utang luar negeri. (foto/portonews.com)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia tembus US$422,6 miliar per akhir Februari 2021 atau setara Rp6.164,46 triliun (kurs Rp14.587 per dolar AS). Posisi itu naik 4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut peningkatan utang luar negeri didorong oleh utang pemerintah dan swasta.

Adapun utang pemerintah pada Februari 2021 mencapai US$209,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$210,8 miliar.

Namun, secara tahunan, angka tersebut tumbuh 4,6 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan tahunan Januari 2021 sebesar 2,8 persen (yoy).

Dia menjelaskan peningkatan ULN pemerintah seiring dengan upaya penanganan dampak pandemi covid-19 sejak 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta perlindungan sosial pada kuartal I 2021.

“Dalam memenuhi target pembiayaan APBN 2021, pemerintah memiliki strategi salah satunya memprioritaskan dan mengoptimalkan sumber pembiayaan dari dalam negeri, sedangkan sumber dari luar negeri sebagai pelengkap,” tuturnya, dalam keterangan resmi, Jumat (16/4).

Meski demikian, Erwin memastikan ULN pemerintah dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas, antara lain sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang setara 17,7 persen dari total ULN.

Selain itu juga belanja di sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 17,2 persen dari total ULN pemerintah.

Kemudian sektor jasa pendidikan sebesar 16,3 persen, sektor konstruksi sebesar 15,3 persen, dan sektor jasa keuangan dan asuransi senilai 12,7 persen.

Lebih lanjut, Erwin menegaskan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

BI menyatakan ULN Indonesia Februari 2021 terkendali tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang berada di kisaran 39,7 persen atau naik tipis dibanding dengan rasio bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen.

Mengutip dari Cnn Indonesia, struktur ULN Indonesia dinyatakan sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa mencapai 89 persen dari total ULN.

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tutupnya.***AS

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru