Bak Pak Ogah, Balita Usia 2 Tahun Mengalami Jantung Bocor, Pelayanan Pemdes Setu Wetan Di Komersilkan

oleh
oleh

CIREBON, (Kontroversinews), – Nur Azzahra, balita berusia 2 tahun kelahiran 4 Juli 2022, Cirebon, mengalami jantung bocor sejak lahir. Anak dari pasangan Didi Marsidi dan Muni’ah, warga Blok Kedung Bawang, Rt 013, Rw 005, Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah Desa Setu Wetan untuk mengurus Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai salah satu persyaratan kontrol pasca operasi jantung bocor. Sayangnya, pelayanan yang diterima tidak sesuai harapan.

Baru-baru ini, Didi Marsidi mengurus KIA di Pemerintah Desa Setu Wetan, namun pelayanan yang diterima sangat mengecewakan. Pelayanan yang minim perhatian ini terkesan ping-pong dan mengkomersilkan jasa pembuatan KIA bagi warga yang membutuhkan.

Melansir Chanel7.id, dalam wawancaranya pada 15 Mei 2024, Didi Marsidi menyampaikan, “Tadi siang saya ke Balai Desa sekitar setengah sebelas siang untuk meminta pelayanan pembuatan KIA, namun itu tidak sesuai harapan saya. Kalau pelayanan dari posyandu gratis tapi melalui proses yang lama, sedangkan ini bersifat darurat menyangkut nyawa. Kalau mau cepat ada jasanya 50 ribu rupiah, karena ada jasanya orang,” ujar Didi.

Didi menambahkan bahwa dirinya sempat meminta bantuan kepada kader posyandu berinisial SS, namun tidak bisa dipercepat. Ketika mengurus sendiri ke desa dan bertemu salah satu perangkat desa berinisial RH, justru diminta membayar jasa percepatan sebesar 50 ribu rupiah. Beruntung, Didi bertemu dengan salah satu tokoh masyarakat berinisial SY yang membantu mengurus KIA dengan cepat dan gratis.

Kurangnya tanggap terhadap warga yang membutuhkan pelayanan dari Pemerintah Desa Setu Wetan membuat pasangan suami istri ini berharap agar ke depan tidak ada lagi masyarakat yang merasakan hal yang sama. Terlebih lagi, pelayanan yang bersifat darurat dan melibatkan keselamatan nyawa seseorang harus mendapat prioritas.

“Saya harap, ke depannya pelayanan tidak lagi ada warga yang mengalami seperti saya. Tolong jangan diping-pong begini, ini menyangkut nyawa orang. Harus kasihan sama warga yang membutuhkan pelayanan, jangan setega ini sama masyarakat,” ungkapnya dengan haru.

“Saya berharap kepada pihak terkait atau dinas terkait memberikan pelayanan yang lebih baik lagi ke depannya, cukup saya saja yang mengalami peristiwa ini,” harapnya.

(Arsy Al Banzary)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *