KAB. BANDUNG ( Kontroversinews )- Pembinaan dan Pelatihan pengamen anggota Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) kabupaten Bandung menghadirkan 4 nara sumber. Masing-masing adalah Disbudpar, Dinas Sosial, Komisi B DPRD dan KPJ Jabar.
Pada kesempatan itu H. Anton Ahmad Fauzi ST, Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung menyampaikan materinya seputar ekonomi kreatif yang harus dilakukan musisi yang berhimpun dalam. Wadah KPJ. Kendatipun bermusik di jalanan, namun kualitas dan skill para seniman jalanan harus gokil dan kreatif. Pasalnya era kekinian, musik menjadi salah satu yang dibutuhkan semua insan.
“Apalagi teman teman KPJ yang nota bene pemusik yang berada di jalanan, harus bersaing dengan musik digital yang sudah canggih. Maka dari itu saya sarankan agar para ssniman jalanan ini lebih kreatif. Saya contohkan, tampiknya grup musik dengan vokalis perempuan tentun akan berbeda sambutannya dengan dengan grup musik yang vokalisnya laki-laki. Tentu penghasilan cuannya berbeda dengan vokalis perempuan tadi. Karenanya saya sarana musisi jalanan yang tergabung di KPJ harus kreatif dari berbagai sisi. Sehingga tidak ketinggalan zaman dan penikmat musiknya akan lebih terhibur. Jika terhibur maka imbasnya, selain penghasilannya besar apresiasi kami selaku pemerintah akan semakin besar pula, “beber politisi partai Demokrat ini.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, H. Wawan Ahmad Ridwan,S.STP, M. Si, menyatakan kegiatan Pembinaan dan Pelatihan KPJ itu sudah dilakukan sejak jauh- jauh hari. KPJ organisasi yang bergerak di bidang musik berada di bidang ekonomi kreatif (Ekraf).
“Ke depan angaran untuk KPJ akan dibeeikan lebih besar karena memang selain terbukti banyak aktivitasnya, KPJ mampu bersinergi dengan pemerintah daerah. Apalagi pak bupati sangat respon dengan kreativitas yang dilakukan oleh KPJ,”kata Wawan.
Dengan mengusung tema “Melalui Pembinaan Kita Tingkatkan Kualitas Bermusik KPJ untuk Menopang Ekonomi Kreatif yang Lebih BEDAS,” pihaknya mengaku dana hibah yang diberikannya sebesar Rp 50.000.000. Dua tahun kemudian Disbudpar akan memberikan lagi dengan anggaran yang akan lebih ditingkatkan lagi.
Bupati Bandung, melalui Disbudpar, memberikan sound system sebagai media untuk meningkatkan kualitas dan kreativias mengamen. Pada kesempatan itu, KPJ Gading Tutuka yang berhak mendapatkan perlengkapan mengamen tersebut. Ketua KPJ Kabupaten Bandung Apih Igun menjelaskan kriteria pengamen tersebut.
“Kami telah mengqurasi para pengamen yang kayak mendapatkan bantuan itu, sebelumnya. Misalnya sisi kualitas musik, attitudenya, dan kreativitas yang dilalukan pengamen Gading Tutuka ini. Sehingga pada puncaknya, ketika dana hibah turun, kami pun mengabulkan keinginan KPJ Gading dan pengurus KPJ kabupaten Bandung merealisasikanya bertrpatan dengan pembinaan dan pelatihan ini, ” katanya.
Dia merasa terharu dengan kedatangan seluruh undangan yang hadir. Ungkapan teri makasih disampaikan kepada seluruh ketua KPJ kabupaten dan kota yang hadir mensupport acara itu.
“Kepada Martha Topeng- Ketua KPJ Jabar, Babang Bosum – KPJ Bandung Potensial, Hans – KPJ Bandung Barat, Opin-KPJ Bandung Timur dan Abang Fajar, KPJ Sumedang, kami ucapkan terima kasih atas dukungannya. Semoga Alloh membalas segala kebaikkanya,”tambah Apih.
Dinas Sosial yang diwakili oleh Kabid Pemberdayaan Nova Maulida ST. M. M., mengatakan semua anggota KPJ di Kabupaten Bandung harus terobsesi musisi lain yang sudah lebih dahulu maju dan ternama.
Nova mencontohkan Via Vallen penyanyi dari panggung ke pangggung. Menurut Nova selain kualitas dan skill yang mumpuni membuat banyak penyenyi itu dikagumi. Lalu apa bedanya dengan pengamen jalanan yang sama sama berkualitas. “Untuk bisa lebih dikanal, maka bersainganlah dengan berbekal kualitas dan skill. Saya juga siap membantu pengamen berkualitas untuk disalurkan kepada cafe, restoran, rumah makan atau lainnya, agar kelas mengamennya tidak lagi di jalanan,” katanya.
Cepram Wanhat KPJ Jabar yang jadi nara sumber keempat menyebutkan jumlah 100 undangan yang hadir dan diberi pembinaan itu, ke depan harus dibarengi dengan workshop.
“Ke depan KPJ harus melaksanakan workshop juga. Dimana didalamnya ada kegiatan peningkatan kualitas musik bagi pengamen anggota KPJ. ” Ya ke depan harus ada workshopnya. Apalagi Bupati Bandung pak Dadang Supriatna, melalui Kadisbudpar siap menambahkan anggaran buat KPJ agar lebih meningkatkan pola pembinaan dan pelatihan seperti sekarang ini,”kata Cepram.
Dia menambahkan, dengan workshop, kualitas bermusik KPJ terus diasah dan bisa lebih meningkatkan skillnya.
Dalam pembinaan itu KPJ Kabupaten Bandung menampilkan grup band KPJ yang bisa menjadi contoh anggota KPJ lainnya. Mereka adalah grup BanKid, KPJ Cileunyi (Yusna Band), KPJ Bandung Potensial dan KPJ Gading. Penutup solois, Iwan Palsu tampil dengan lagu kebesaran KPJ berjudul “KABAR”
( TZ )