Kab.Cirebon | Kontroversinews-Rabu 24-juni-2020 siang hari tepatnya,telah terjadi operasi tangkap tangan (ott) yang konon katanya dilakukan oleh aparat kepolisian dari daerah jawabarat (polda jabar) kepada 5 pegawai didinas kependudukan dan catatan sipil (disdukcapil) kabupaten cirebon.”saya melihat langsung 5 orang pegawai disdukcapil dibawa orang-orang berpakaian preman,katanya sih polisi.tapi saya tidak tahu persis polisi darimana-darimananya sih,hanya saja kata teman saya yang baru saja pergi tadi.itu polisi-polisi polda jabar,katanya” kata pengunjung kantor disdukcapil yang tidak mau disebutkan namanya disini.atas dasar ott yang seperti spontan tersebut,puluhan wartawan dari berbagai media.baik media cetak maupun elektronik.mendatangi mapolresta 852 sumber kabupaten cirebon pada kamis 25-juni-2020 pukul 09 pagi,untuk mencari tahu tentang kebenaran dari informasi operasi tangkap tangan yang terjadi didisdukcapil kabupaten cirebon tersebut.namun kedatangan puluhan awak media itu hanya mendapatkan informasi kalau para petinggi polresta sumber sedang rapat,dan tidak tahu kapan akan berakhirnya rapat tersebut.
Operasi tangkap tangan didisdukcapil yang sekarang adalah merupakan ott yang kedua kalinya,setelah pada periode 2017 lalu juga pernah terjadi.entah apa dan bagaimana,ott yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini seperti selalu menyisir didisdukcapil.tidak didinas-dinas yang lain,hal ini mengundang tanda tanya besar.bahkan spekulasi-spekulasi pernyataan terkait ott disdukcapil tersebut dikalangan para wartawan ini mengemuka,ada yang berspekulasi kalau disdukcapil ini tempat basah yang layak diincar,ada pula spekulasi tentang adanya dugaan oknum dalam kantor yang menginginkan jabatan yang sekarang dijabat oleh orang yang saat ini tersandung ott.”pada dasarnya,apapun yang mendasari ott ini.kami wartawan yang tergabung dalam wartawan aliansi lintas catatan sipil,tidak menerimakan kejadian ini.karena setahu kami,baik pak kabid dafduk m sardar ernedin dan kelima anak buahnya.tidak pernah mau bermain-main dengan uang,baik uang pelicin maupun uang jin dan sebagainya.jika ini berlanjut,dan tidak ada titik terangnya.kami tidak akan segan-segan untuk bertanya kemabes polri dan kompolnas,tentang apa dan bagaimana SOP OTT yang benar menurut hukum” pungkas diding yang juga senior wartawan.
Hal senada juga diamini oleh arif,seorang wartawan yang kritis dan condong kepada idealisme.arif mengatakan,”pa kabid dan anak buahnya,tidak pernah menerima uang dalam bentuk apapun.dan ini nyata,kami tahu itu.jadi kalau ini ott,apa yang dijadikan dasar ott tersebut.silahkan tunjukkan kepada kami,jangan sampai diotak kami-kami ini selalu ada pertanyaan ada apa dengan polisi.hingga disdukcapil ditenggarai selalu jadi sasaran ott,tolong jelaskan kepada kami.berikan klarifikasi kepada kami,ini sudah 1×24 jam kejadiannya,kalau dinyatakan salah ya seperti apa gitu tuh salahnya” ujar arif dengan nada sedikit geram. (KUSYADI)