SPPG Diduga Nakal, Program Makan Bergizi Gratis di Kuningan Diganti Uang Rp2.500

- Pewarta

Kamis, 16 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, dilaporkan tidak kebagian jatah makanan dalam program MBG dan hanya menerima uang pengganti sebesar Rp2.500.

Peristiwa ini memantik reaksi keras dari Ketua Barak yang tergabung dalam Forum Komunikasi Gerakan Ormas Lokal (FKGOL), Nana Barak. Dalam keterangannya di Sekretariat FKGOL, Kamis (16/10/2025), ia menyayangkan buruknya pelaksanaan program tersebut.

“Informasi ini bermula dari pesan seorang siswa kepada orang tuanya yang mengeluh karena tidak kebagian MBG. Siswa itu menulis, ‘Sedih guys, kelas 9 gak kebagian MBG karena kurang,’ dan dijawab getir oleh orang tuanya, *‘Rp2.500 mah buat beli cimol juga gak cukup,’” tutur Nana.

Menurutnya, kejadian ini menunjukkan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum siap menjalankan program MBG dengan baik. “Ironis sekali, siswa tidak kebagian makan bergizi lalu diganti uang Rp2.500. Ini pelanggaran, karena pemerintah pusat membayar sebesar Rp15.000 per porsi. Kalau diganti Rp2.500, jelas harus ditindak,” tegasnya.

Nana menilai hal ini merupakan bentuk kelalaian dan potensi penyimpangan. “SPPG seperti ini bisa dikategorikan nakal dan perlu diinvestigasi. Diduga banyak regulasi yang dilanggar. Program MBG ini tidak boleh asal-asalan, harus sesuai aturan,” ujarnya.

Ia juga meminta Tim Satgas MBG Kabupaten Kuningan segera turun tangan menindaklanjuti kasus ini. “Informasinya, di kecamatan lain juga terjadi hal serupa, hanya saja nominal penggantinya sedikit lebih besar,” imbuhnya.

Nana menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program MBG. “Sekolah jangan takut melapor ke Satgas MBG Kabupaten jika ada masalah seperti kekurangan pasokan atau kualitas makanan yang membahayakan siswa. Laporan itu penting agar ada perbaikan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan, apalagi untuk mencari keuntungan. “Tujuan MBG adalah pemenuhan gizi bagi anak didik, generasi penerus bangsa. Jadi, SPPG jangan main-main dengan program ini. Jalankan sesuai aturan agar tidak berujung masalah hukum,” pungkas Nana. ***

Berita Terkait

Sinergi Antardaerah, Pemkot Cirebon Dorong Efisiensi Distribusi Melalui Program Gapura Pangan
Pemkot Cirebon Ajak Masyarakat Wujudkan Kesehatan Dimulai dari Diri Sendiri
Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????
DPK APKLINDO Kota Cirebon 2025–2030 Resmi Dilantik, Wakil Wali Kota: Layanan Kebersihan Cerminan Wajah Kota
Pemkot Cirebon Dukung Perlindungan Hukum bagi Guru melalui Pendekatan Restorative Justice
Tebar 20 Ribu Benih Nila Melalui BUMDes Mina Macak Nawasena, Kuwu Desa Bandengan Perkuat Ketahanan Pangan.
Letjen Iwan Setiawan Resmikan Monumen Jenderal Sudirman, Dimeriahkan Baksos dan Hiburan Rakyat
Pemkot Cirebon Terima Kunjungan Global Studio 2025, Kolaborasi ITB dan University of Sydney untuk Permukiman Inklusif

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 18:24

Sinergi Antardaerah, Pemkot Cirebon Dorong Efisiensi Distribusi Melalui Program Gapura Pangan

Rabu, 12 November 2025 - 18:23

Pemkot Cirebon Ajak Masyarakat Wujudkan Kesehatan Dimulai dari Diri Sendiri

Rabu, 12 November 2025 - 12:36

Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????

Selasa, 11 November 2025 - 18:49

Pemkot Cirebon Dukung Perlindungan Hukum bagi Guru melalui Pendekatan Restorative Justice

Selasa, 11 November 2025 - 10:57

Tebar 20 Ribu Benih Nila Melalui BUMDes Mina Macak Nawasena, Kuwu Desa Bandengan Perkuat Ketahanan Pangan.

Berita Terbaru

REGIONAL

Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????

Rabu, 12 Nov 2025 - 12:36

NUSANTARA

Brebes Jadi Pusat Gerakan Nasional EcoMasjid di Jeteng .

Selasa, 11 Nov 2025 - 18:51