Retret Pejabat Pemda Kuningan Dinilai Pemborosan Anggaran di Tengah Krisis APBD

- Pewarta

Kamis, 31 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews — Rencana Retret Pejabat Pemda Kuningan yang akan digelar di Kecamatan Darma, tepatnya di Desa Sakerta Timur (Saktim), menuai sorotan tajam dari pengamat kebijakan pemerintah, politik, dan hukum, Abdul Haris, S.H.

Dalam pernyataannya kepada kontroversinews pada Kamis (31/7/2025) di sebuah kedai kopi, Abdul Haris menilai acara tersebut tidak tepat dilakukan di tengah kondisi krisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kuningan.

“Menurut kacamata saya selaku pengamat kebijakan publik, politik, dan hukum, Retret Pejabat kali ini kurang tepat dan bisa dikategorikan sebagai pemborosan anggaran. Kuningan sedang krisis APBD, seharusnya ada rasa empati. Selama ini Bupati sering bersuara lantang soal ‘efisiensi anggaran’, tapi kok justru ada retret pejabat eselon 2 yang baru saja dilantik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Abdul Haris mengungkapkan bahwa menurut informasi yang ia terima, anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan retret tersebut berkisar Rp200 juta. Ia mempertanyakan urgensi kegiatan tersebut.

“Kalau alasannya untuk konsolidasi, kepemimpinan, pembekalan, atau pembinaan, kan sudah sering dilakukan rapat koordinasi setiap minggu. Mengapa harus ada retret dengan biaya sebesar itu?” tegasnya.

Ia juga mengingatkan Bupati Kuningan agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang berpotensi menurunkan tingkat kepercayaan publik.

“Jangan sampai masyarakat menilai retret ini hanya sekadar ajang refreshing bersama yang menggunakan anggaran rakyat. Kalau dana Rp200 juta itu dipakai untuk kepentingan masyarakat, seperti program rumah tidak layak huni (rutilahu) dan lainnya, tentu akan lebih bermanfaat dan bisa meningkatkan simpati masyarakat,” ungkapnya.

Abdul Haris pun menutup pernyataannya dengan meminta pemerintah daerah lebih sensitif terhadap kondisi keuangan daerah dan persepsi publik.

“Tolong jangan sampai acara retret ini memunculkan anggapan negatif dari masyarakat Kuningan. Gunakan anggaran sebaik mungkin demi kemaslahatan rakyat,” pungkasnya. ***

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41