Kuningan (Kontroversinews).-1 mei 2025 merupakan Momentum tegas dan komitmen Bupati Kuningan.Dr.H.Dian Rachmat Yanuar.M.SI terhadap para ASN/PNS dalam hal pemberian TPP.
Di mana Bupati Kuningan akan memberikan Tunjangan Penghasilan Profesi(TPP) kedapan berdasarkan Tanggungjawab dan Etos Kerja para ASN/PNS,bukan keseragaman TPP.
Bupati Kuningan telah menyiapkan anggaran Rp.10.5 miliar untuk membayar TPP tiap bulan,dan memerintahkan BPKAD untuk membayar TPP bulan Pebruari.
Ini semua dilakukan Bupati Kuningan.Dr.H.Dian Rachmat Yanuar.M.Si demi meningkatkan kinerja para ASN/PSN agar bertanggung jawab dan bekerja profesinalisme.
Terkhusus,di lingkup setda akan di terapkan absensi ganda,selain data kehadiran melalui aplikasi”SIMPEG” akan di verifikasi tandatangan manual juga,ini untuk menutup celah kecurangan dalam absensi.
Jadi bekerjalah wahai para ASN/PNS sesuai kinerja dan dedikasi kerja demi membangun Kuningan,berikan contoh yang baik bahwa para ASN/PNS di Kuningan Benar-benar dapat melayani masyarakat dengan baik dan profesional.
Dengan adanya hal ini mendapat respon positif apresiasi dari kalangan aktivis FKGOL.
Jumat.2/5/2025.Di rumahnya menuturkan.Ini Bupati Kuningan mengikuti gaya kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi(KDM).
Memang harus begitu pemberian TPP harus berdasarkan pencapaian dan kinerja ASN/PNS ,bukan atas dasar keseragaman TPP .
Kalau berdasarkan Keseragaman kan cukup dengan absensi kehadiran urusan kinerja mah bodo amat,mau beres mau enggak sing penting TPP cair.”tuturnya”
Masih Kata Bung Manap Menambahkan.Tapi ini juga perlu pengawasan yang ketat jangan sampe laporan pencapaian kinerja hanya sebatas diatas kertas,tapi perlu juga pengawasan dilapanganya benar tidak.?????
Kami dukung setiap kebijakan Bupati Kuningan demi kemajuan Kuningan, terutama perbaikan di sistem kenirja dan tanggung jawab serta profesinalisme para ASN/PNS di Kuningan,demi tercapai nya pelayanan masyarakat yang baik serta jalannya program pemerintah sesuai aturan.
Kami percaya untuk menanggulangi krisis gagal bayar pihak Pemda bisa menyelesaikan dengan cara,baik itu dengan meminjam ke BJB,SMI,dan bahkan meningkatkan PAD dari berbagai sektor ,agar krisis gagal bayar dan kemiskinan bias cepat teratasi”pungkasnya. *** Uus(boy).