Alokasi Pupuk Subsidi Minim, Kadistan Kabupaten Bandung Minta Penerapan Pasar Bebas

- Pewarta

Kamis, 3 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, H. Tisna Umaran.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, H. Tisna Umaran.

 SOREANG Kontroversinews.com – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, H. Tisna Umaran mengatakan Kartu Tani Kementerian Pertanian memang dispesialkan untuk menebus pupuk bersubsidi. Jadi, proses transaksi keuangan untuk pupuk bersubsidi harus menggunakan kartu tani.

Pihaknya mencatat berdasarkan by name by adress itu ada sebanyak 91 ribu petani Kabupaten Bandung yang terdaftar di program kartu tani Kementerian Pertanian. Namun sayangnya, kata Tisna, alokasi pupuk subsidi itu hanya sebanyak 36 persen.

“Jadi memang kurang, itu salah satu sisi yang dikeluhkan di daerah. Di satu sisi kita harus memberi pupuk bersubsidi, harus pakai kartu tani tapi alokasinya kurang,” ujar Tisna kepada wartawan di Soreang, Kamis (3/2).

Dengan adanya masalah kekurangan pupuk subsidi, Tisna menyarankan penerapan pasar bebas untuk pupuk. Tapi, jika memang harus ada pupuk subsidi, maka konsepnya bisa seperti Kartu Tani Si Bedas, yang bisa memberikan bantuan sosial kepada petani. Yaitu asuransi yang bisa dimanfaatkan oleh petani.

“Jadi, seluruh area sawah itu diasuransikan, kemudian ternak sapi yang diluar KPBS itu diasuransikan. Misal, kalau ada banjir, serangan hama, puting beliung yang mengakibatkan kerugian atau kehancuran sawah maka satu hektarnya diganti Rp6 juta. Kalau sapi dalam satu tahun kalau dia mati atau dicuri maka diganti Rp10 juta,” tutur Tisna.

“Nah biaya preminya itu sama pemda, kalau padi Rp36 ribu per hektar, kalau sapi Rp40 ribu,” jelasnya

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41