Arti Uang Menurut Mukesh Ambani, Orang Terkaya di India 

- Pewarta

Kamis, 14 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mukesh Ambani (Foto: Business Insider)

Mukesh Ambani (Foto: Business Insider)

Kontroversinews.com – Mukesh Ambani menjadi orang terkaya di India dan Asia. Selain itu, Mukesh Ambani juga masuk ke dalam sepuluh besar orang terkaya di dunia.

Meski memiliki banyak kekayaan dan bisnis yang sangat luas, Ambani mempunyai pandangan tersendiri tentang uang.

Mengutip dari dnaindia.com, Ambani pernah ditanya mengenai arti uang baginya.

“Tidak ada,” ucap Ambani menjawab pertanyaan tersebut.

Ambani pun melanjutkan bahwa dia memegang perkataan dari sosok mendiang ayahnya terkait masalah uang.

“Uang tidak berarti apa-apa bagiku. Ayahku dulu selalu memberitahku bahwa jika kamu memulai sesuatu untuk menghasilkan uang, maka, dengan kata-katanya sendiri ‘kamu bodoh,’ karena kamu tidak akan pandai dalam hal lain dan juga menghasilkan uang,” tuturnya.

Dia pun kembali menambahkan pandangannya tersebut.

“Sebaliknya, jika kamu memulai dengan suatu tujuan, kamu ingin melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain, maka uang adalah produk sampingannya,” kata Ambani.

“Tetapi, produk sampingan itu (uang) seharusnya tidak pernah penting,” ucap Ambani .

Sekedar informasi, sumber kekayaan Ambani berasal dari perusahaan miliknya, Reliance Industries Ltd. Ambani diketahui memiliki kekayaan di atas US$100 miliar atau sekitar Rp1,4 triliun.

Perusahaan milik Ambani bergerak pada sektor energi yang fokus pada produksi minyak dan gas.

Tak hanya sampai situ, orang terkaya di India ini memperluas cakupan bidang bisnisnya dengan membuat anak-anak perusahaan di bawah Reliance Industries.

Beberapa di antaranya Reliance Retail, Jio Platforms, Jio Payment Bank, Reliance Life Science, dan masih banyak anak perusahaan lainnya. *

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru