Jadi Juru Bicara Covid-19, dr. Reisa: Ini Bukan Tentang Angka

- Pewarta

Selasa, 8 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

dr. Reisa Broto Asmoro (Dokumentasi BNPB) 

dr. Reisa Broto Asmoro (Dokumentasi BNPB) 

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Dua belas bulan, 366 hari sudah dr. Reisa Broto Asmoro bertugas sebagai juru bicara Covid-19. Ia belajar bahwa setiap orang punya cerita yang berbeda dalam bersinggungan dengan COVID-19.

“Ada banyak masa berduka dan banyak lagi orang memiliki kisah lebih sedih dari yang saya alami. Memang sekilas, tidak ada yang baik tentang pandemi ini. Meski, saya bersyukur kepada Tuhan karena telah mampu melewati setahun yang tidak mudah ini, tetapi jujur saja, jika waktu boleh diulang, saya lebih suka menghindari pandemi. Saya lebih memilih mencari cara mencegahnya terjadi,” kata dr. Reisa.

Ratusan tenaga kesehatan yang telah gugur, di mana sebagiannya adalah kolega dan guru sesama dokter, menyisakan kehilangan baginya.

“Kehilangan yang luar biasa yang sampai saat ini masih saya rasakan. Tentunya juga gugurnya para pejuang ini jadalah kerugian negara. Dalam rangka menjadi dokter, di Indonesia, seseorang harus menghabiskan setidaknya enam tahun belajar. Belum lagi serangkaian Pendidikan spesialis, pasca sarjana, berbagai kursus, dan pemenuhan kualifikasi akademik lainnya yang harus mereka lalui untuk dapat disebut ahli di bidangnya,” kata dr. Reisa. Mencetak dokter-dokter berikutnya, menurutnya, bukanlah perjalanan singkat.

dr. Reisa juga menyinggung banyaknya inisiatif berdasarkan solidaritas tinggi yang menulari berbagai
kelompok di seluruh Indonesia. Masyarakat saling membantu bukan saja pasien Covid-19, tetapi juga membantu mereka yang terkena dampak krisis ekonomi.

Berita Terkait

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas
Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi
LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:39

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:38

Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Berita Terbaru