Kades Panongan Lor Diduga Salahgunakan Wewenang

- Pewarta

Selasa, 29 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cirebon | Kontroversinews.- Bermula dari sebidang tanah milik WNA (Warga Negara Asing) bernama Daniel yang memperistri wanita lokal, yang bidang tanah tersebut berada di wilayah Desa Panongan Lor Kecamatan Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat. Dijual kepada seseorang yang belum diketahui pasti siapa namanya, nara sumber yang tidak mau namanya disebut mengatakan kalau pembeli tanah bule itu seorang wanita dan punya PT yang bernama PT. Sopiah.

Entah bagaimana cerita lengkapnya, kontroversinews.com  mencoba memaparkan cerita Versi dari nara sumber saja. Karenasi WNA, siWanita PT. Sopiah, sekdes dan KepalaDesa, tidak lugas dalam memaparkan tanah milik Bule yang dijualke PT. Sopiah, tiba-tiba dujual dengan cara dikaplingkan.

Warsidi, orang yang pertama menggagasnya, dibantu Didi danParta, yang belakangan disebut-sebut sebagai Mertua dari Agus Syamsah Sang Kades.

Setelah melalui serangkaian kegiatan, hamparan tanah milik WNA tersebut sudah terbagi jadi 16 bidang kapling dan dijual dengan harga yang bervariasi dari termurah seharga Rp20 Juta sampai yang termahal 60 juta tergantung strategis atau tidaknya bidang kapling tersebut, ada 9 orang yang membeli.

Beberapa diantaranya ada yang beli 2 sampai 3 bidang kapling. Pada awalnya 9 orang ini bertekad membeli, karena percaya ke kepala desa dan mertuanya. Proses jualbeli pun sampai dibuatkan akta jual beli, yang mana per-akta-nya pun olehKades AgusSyamsah di Banderol 1 Juta.

Setelah sekian lama mereka menunggu (9 orang pembeli) kepastian, tentang kapan tanah kapling mereka bisa disertifikasikan. Penjual yang bernamaWarsidi menghilang, begitu pun dengan Didi hanyatersisa Parto Mertua Kades dari AgusSyamsah.

Dihubungi lewat sambungan selulernya Agus Syamsah mengiyakan permasalahan tersebut diatas. Namun ketika disinggung kapan masalah ini selesai dia menjawab, nanti juga diselesaikan, ini sudah dua hari mencari-cari Warsidi.

Sementara salah satu ketua Ormas saat dimintai komentar tersilang dugaan penggelapan sertifikat dan penyalahgunaan wewenang seorang KepalaDesa (Kades) dia menjawab. “Saya akan turunkan tim kedesa tersebut untuk mencari data-data dan kebenarannya. Jika terbukti memenuhi unsur pidana saya tidak segan-segan melaporkannya,” pungkasnya. (KUSYADI – MOH. KOZIM HERMAN)

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41