5 Tanda Kamu Berada dalam Hubungan yang “Beracun”

oleh -203 Dilihat
oleh

Kontroversinews.com- Tak ada seorang pun yang sengaja masuk dalam hubungan yang buruk. Namun, tak sedikit orang yang terjebak dalam hubungan percintaan ‘beracun’ dan tidak menyadarinya.

Orang tetap bertahan dalam hubungan yang toksik karena berbagai alasan. Salah satunya karena sudah merasa nyaman dengan status quo dan melanjutkan jalan yang ada karena sulit berubah. “Kita terkadang lebih suka menyangkal diri karena itu lebih mudah,” kata Kimberly Hershenson, pakar hubungan.

Penyangkalan diri (denial) itu semakin menyulitkan kita untuk lepas dari hubungan yang buruk. Sebelum kondisi bertambah buruk, kenali apakah hubungan kamu telah menjadi racun bagi mental.

1. Sering berteriak dan bertengkar
Hampir tidak ada pasangan yang selalu setuju dalam setiap hal, tetapi bukan berarti emosi kamu akan naik turun seperti roller coaster setiap kali berbeda pendapat.

“Jika konflik dalam hubungan Anda sering kuat dan melibatkan kata atau tindakan kekerasan, ini adalah lampu merah,” kata terapis keluarga dan pernikahan, Erin Lewis Ballard.

2. Membuat skor
Pernikahan seharusnya bukan seperti pertandingan basket di mana masing-masing pihak membuat catatan sudah berapa kali mereka melakukan hal yang baik atau buruk.

“Ketika kamu dan pasangan sering mengungkit kesalahan atau hal-hal baik, ini adalah tanda kamu berdua berada di pihak berlawanan,” kata Ballard.

3. Takut bicara
Bila kamu merasa takut atau sungkan untuk mengatakan pada pasangan apa yang ada di pikiran, berhati-hatilah.

Memang tidak mudah untuk berbeda pendapat dengan orang yang kita sayangi, tetapi jika kamu tidak merasa nyaman untuk mengungkapkan perasaan, pasti ada sesuatu yang salah.

4. Hanya peduli diri sendiri
Kamu mungkin tidak menyadari awalnya, tapi lama kelamaan kepribadian narsistik akan menampakkan wujudnya. “Ketika kamu berpasangan dengan orang yang narsis, hanya dia yang paling penting,” kata terapis pernikahan Evie Shafner.

Ia mengatakan, orang yang narsistik akan memanipulasi atau membuat pasangannya merasa bersalah untuk memenuhi keinginannya. “Mereka senang bicara tentang diri sendiri dan kurang responsif pada apa yang terjadi pada Anda. Mereka kekurangan empati,” katanya.

5. Merasa tidak ada yang benar
Bila kamu merasa sudah melakukan banyak hal untuk menyenangkan pasangan tapi tak pernah bisa, maka kamu tak akan sampai pada tujuan itu.

“Membuat seseorang merasa mereka tidak bisa melakukan hal yang benar adalah bentuk kekerasan psikologi. Pasangan kita seharusnya menjadi pendukung terbesar, bukan sebaliknya justru menjatuhkan,” kata Shafner.

Sumber: kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *