“saya hanya dapat laporan dari orang sana (limbangan, red) bernama ansori, kalau bangunan yang bekas koperasi dan TPI (tempat pelelangan ikan) itu mau dipakai oleh pemborong proyek.saya persilahkan,saya hanya minta perbaiki pintu-pintu dan dicat temboknya”,ujar oni.
Saat disingung kalau hali ini hendak diberitakan,oni menjawab “ya jangan, kami dinas kan nggak tau menahu.silahkan nanti temui pak ansori,biar jelas” sambil menelpon ansori agar menemui wartawan media ini. Namun setelahnya, oni hanya memberikan nomer ansori.
saat dihubungi lewat pesan singkat chatt whatsapp, ansori hanya menjelaskan kalau dirinya pun tidak tahu sepenuhnya. Ansori mengaku kalau dirinya hanya menjembatani pemakaian gedung tersebut,dan menjelaskan bahwa pihak pemborong mengeluarkan anggaran sekitar Rp.20.000.000,-an untuk pengecatan tembok,potong rumput.
“Oh iya mas kalau masalah bedeng itu bukan sewa pakus sy konfimasi sama orang dinas hanya titip gedung suruh beresin yang pada retak dan pengecekan babad rumput jadi hanya suruh memelihara gedung, Dinding itu semua retak dan semuanya di beresin rumput di depan gedung sampe satu meter semuanya di babad jadi Alhamdulillah semuanya rapih.Pemborong hanya mengeluarkan buat perbaikan gedung saja, Karena sy atas nama masyarakat menunjukkan gedung mubazir buat mesum lebih baik di tempati mas Kus begitu.
Beresi buat ngecet babad rumput beresin dinding buat tukang kira2 20jt-an habis pak kus,Lah lebih lanjht silahkan ngobrol sama humas.pak lurah karim,desa limbangan.Itu habis 20 jt perkiraan saya mas Kus, lebih detil beresin gedung sama humas,mungkin nota2 matrial mas”, pungkas ansori.