10 Pabrik China Dibakar Saat Demo Anti-China Mengerikan di Myanmar

- Pewarta

Senin, 15 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto: REUTERS/STRINGER)

(Foto: REUTERS/STRINGER)

YANGON (kontroversinews.com) – Pasukan keamanan junta Myanmar membunuh 22 pengunjuk rasa antikudeta militer semalam setelah sekitar 10 pabrik China dibakar para demonstran yang benci Beijing. Kematian 22 demonstran itu menambah jumlah korban tewas menjadi 39 orang.

Sebanyak 22 demonstan dibunuh di pinggiran kota industri Hlaingthaya yang miskin di kota utama Myanmar; Yangon, semalam. Sisanya ditemukan di tempat lain.

Data terbaru korban tewas itu disampaikan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), serta seorang polisi, yang menjadikannya hari paling berdarah sejak kudeta 1 Februari terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Kedutaan Besar China mengatakan banyak staf mereka terluka dan terperangkap dalam serangan pembakaran oleh penyerang tak dikenal di pabrik garmen di Hlaingthaya dan telah meminta Myanmar untuk melindungi properti dan warga China. Beijing dipandang para demonstran Myanmar telah mendukung junta militer yang telah mengambil alih kekuasaan dari Suu Kyi.

Media lokal melaporkan ketika asap membubung dari kawasan industri, pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di pinggiran kota yang merupakan rumah bagi para migran dari seluruh negeri.

“Mengerikan. Orang-orang ditembak di depan mata saya. Itu tidak akan pernah meninggalkan ingatan saya,” kata seorang jurnalis foto di tempat kejadian yang tidak ingin disebutkan namanya, Senin (15/3/2021).

Darurat militer diberlakukan di Hlaingthaya dan distrik lain di Yangon, pusat komersial Myanmar dan bekas ibu kota.

dikutip dari Sindonews, Televisi Myawadday yang dikelola tentara mengatakan pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan pabrik pupuk dibakar dan sekitar 2.000 orang telah menghentikan mesin pemadam kebakaran untuk menjangkau mereka.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sekitr 10 pabrik China.***AS

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru