Menurut salah satu pengrajin letter Mas Rida, dirinya Bersama beberapa rekan pengrajin secara swadaya membuat lapak sementara ini sejak pindah 15 April kemarin. Dari 18 kios lama yang ada, baru sebagian mendirikan kios darurat di depan Pasar Buah.
Mas Rida berharap nantinya setelah tempat permanen didirikan, ada sinergitas dengan pemerintah sehingga pasar yang berdampingan dengan hutan kota layak untuk dikunjungi, serta bisa menambah nilai nominsai penilaian Adipura.
Menurutnya lokasi pasar permanen nantinya strategis karena di tengah kota, namun masih ada kendala dengan larangan untuk menebang pohon di areal pasar, karena lokasi persis di hutan kota sungkur, serta lokasi yang terlalu kebelakang. ( Samira/Hum Setda Kltn)