Viral, Upah Kurir Shopee Express Hanya Rp2.213 per Paket

oleh
ilustrasi kurir Shopee.

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Executive Director Shopee Indonesia Handhika Jahja mengungkapkan insentif alias upah rata-rata untuk kurir Shopee Express (SPX) sebesar Rp2.213 per paket di Jabodetabek. Hitungan upah rata-rata tiap paket itu berlaku untuk kurir yang membawa 80 paket dalam sehari.

Ia menuturkan perhitungan upah kurir tersebut sangat kompetitif pada industri jasa logistik.

“Sebagai ilustrasi, rata-rata upah per paket yang ada di pasaran berkisar Rp1.700 dan Rp2.000 oleh jasa logistik lainnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (12/4).

Ia memastikan bahwa skema upah Shopee Express selalu mengikuti peraturan yang berlaku di daerah terkait. Selain itu, perusahaan e-commerce itu selalu mengikuti tingkat harga di pasar guna mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pengguna dan ketersediaan mitra Shopee Express.

Shopee, lanjutnya, juga menyediakan perlindungan asuransi untuk para mitra pengemudi Shopee Express. Lalu, para mitra kurir memiliki kebebasan untuk memilih hari operasional kerja mereka.

“Kami juga selalu mendengarkan masukan dan aspirasi dari para mitra pengemudi Shopee Express, dan terus berupaya untuk menjaga kenyamanan dari semua pihak,” tuturnya.

Sebelumnya, Shopee diterpa kabar miring mengenai aksi mogok kurir Shopee Express karena dugaan upah murah, yakni hanya Rp1.500 per paket. Informasi tersebut dibagikan oleh Arif Novianto, pemilik akun @arifnnovianto_id, melalui utas Twitter. Tulisannya itu diunggah pada Sabtu (11/4).

Ia menuturkan imbas kebijakan upah rendah itu, para kurir Shopee Express di Jabodetabek melakukan aksi mogok kerja sejak lima hari yang lalu.

“Mereka protes karena upahnya diturunkan dari Rp5.000/paket, Rp3.500/paket, Rp2.500/paket, & pada awal April menjadi Rp1.500/paket. Mereka tak dapat upah minimum & jaminan sosial,” tulisnya.

Ia menuturkan apabila upah kurir diturunkan menjadi Rp1.500 setiap paket, maka kerja para kurir tersebut semakin berat. Pasalnya, rata-rata satu paket yang diantar ke konsumen membutuhkan waktu sepuluh menit. Belum lagi, mereka harus menyediakan bensin secara mandiri.

“Sepuluh menit per paket itu jikalau letak penerima paket jaraknya berdekatan. Jika agak jauh bisa sampai menghabiskan waktu 30 menit/paket. Belum lagi harus menghubungi penerima yang kadang tidak di rumah atau alamatnya salah. Bisa dibayangkan begitu menguras energinya pekerjaan ini,” imbuhnya dikutip dari Cnn Indonesia.***AD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *