JAKARTA (Kontroversinews.com) – Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio menyatakan uji klinis fase 1 vaksin Covid-19 Merah Putih akan dilaksanakan sekitar bulan September atau Oktober 2021. Uji klinis vaksin akan melibatkan minimal 5.000 relawan.
“Minimum 5.000, kalau bisa sampai 20.000 (relawan),” ujar Amin. Amin menuturkan LBM Eijkman sedang dalam tahap transisi dari penelitian dan pengembangan menuju industri. Dia berharap pihaknya bisa menyelesaikan transfer bibit vaksin ke Bio Farma pada akhir Maret 2021.
Setelah transfer selesai, dia berkata vaksin akan diproduksi dalam jumlah banyak untuk kepentingan uji klinis.
Lebih lanjut, Amin menyampaikan uji klinis akan berlangsung kurang lebih selama delapan bulan. Namun, dia belum dapat memastikan lebih spesifik perihal usai dan lokasi uji klinis vaksin tersebut karena masih akan dibicarakan dengan Bio Farma dengan BPOM.
“Intinya kita harus memilih mereka yang belum divaksinasi. Jadi dengan berjalannya program vaksinasi, sebaran subjeknya akan berubah nantinya,” ujarnya.
Terkait dengan hal itu, Amin berharap vaksin Merah Putih mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada pertengahan tahun 2022. Vaksin erah Putih direncanakan untuk memenuhi minimal 50 persen kebutuhan vaksin di dalam negeri.
“Diharapkan pada pertengahan 2022 sudah mendapatkan Emergency Use Authorization dari Badan POM,” ujarnya yang dikutip dari Cnn Indonesia.
Lebih dari itu, Amin mengaku LBM Eijkman tidak hanya berperan dalam pembuatan bibit vaksin. Dia mengaku pihaknya akan terlibat dalam uji klinis dan produksi. Vaksin Covid-19 Merah Putih rencananya akan diproduksi Bio Farma.***AS