Kab Bandung | Kontroversinews.-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mendapatkan hibah dari Pemerintah Belanda. Hibah itu nantinya akan dipergunakan untuk menangani banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bandung. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip saat menerima kunjungan konsultan dan perwakilan PT. Drain Block Indonesia di Rumah Jabatan (Rumjab) Bupati Bandung, Kamis (5/9/2019).
“Alhamdulillah Kabupaten Bandung mendapatkan hibah dari Belanda. Hibah ini akan digunakan untuk penanganan bencana banjir di Kabupaten Bandung, salah satunya dengan membuat kolam retensi tertutup,” jelas Bupati Bandung.
Ia melanjutkan, hibah tersebut merupakan follow up dari kunjungan Pemerintah Belanda tahun lalu. “Sebelumnya Pemerintah Belanda bersama konsultan ahli datang kesini dengan membawa berbagai macam solusi untuk permasalah lingkungan dan penanganan banjir di Kabupaten Bandung. Tahun lalu juga kami mengirimkan surat ke Kantor Staff Kepresidenan RI untuk permohonan hibah ini, dan Alhamdulillah kunjungan ini merupakan follow up dari surat kami tahun lalu,” paparnya.
Dadang menjelaskan, pengerjaan proyek tersebut akan menggunakan teknologi canggih dari Belanda. Salah satu program yang akan dikerjakan adalah memperbaiki sistem drainase melalui pembuatan kolam retensi tertutup dengan menggunakan drainblock.
“Nantinya air hujan akan ditampung dalam tanah, tidak lagi terbuang ke aliran-aliran sungai yang bermuara ke laut. Jadi ketika musim kemarau kita tidak kekeringan lagi, dan jika musim hujan kita tidak kebanjiran,” ucap Dadang M Naser.
Selain membangun kolam retensi terbuka, Bupati Bandung mengungkapkan, pada pertemuan tersebut konsultan ahli akan mengerjakan dua program lainnya guna membantu pemerintah dalam mengatasi lingkungan seperti limbah komunal dan limbah domestik.
“Selain mengatasi banjir dengan membangun ground tank dan kolam retensi terbuka, Pemerintah Belanda juga akan mengatasi masalah lingkungan seperti limbah komunal dan limbah domestik dengan menggunakan biorock. Untuk prosesnya sendiri, nantinya air limbah yang kotor akan melewati biorock yang menjadikan air limbah yang kotor menjadi bersih,” terangnya.
Bupati menjelaskan, waktu pengerjaan akan dilaksanakan minggu depan dengan menghadirkan konsultan dan mahasisiwi dari Technische Universiteit Delft Belanda. “Sekarang alat-alatnya sudah tiba di Tanjung Priok, direncanakan pengerjaan akan dimulai minggu depan. Selain konsultan, empat mahasisiwa TU Delft Belanda akan melakukan penelitian proyek ini selama sepuluh minggu,” tuturnya.
Dirinya juga berharap, dengan adanya hibah tersebut lingkungan Kabupaten Bandung akan menjadi lebih baik. “Kami berharap dengan adanya bantuan ini lingkungan Kabupaten Bandung semakin bersih, dan bencana banjir bisa teratasi. Saya juga tidak akan bosan mengingatkan kepada Masyarakat Kabupaten Bandung untuk sabilulungan menjaga lingkungan, karena ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,” ajak Bupati Bandung.
Sementara Tim Leader PT. Drain Block Indonesia Slamet Budiraharjo mengungkapkan tujuan dari pengerjaan proyek ini adalah untuk mengurangi risiko banjir. “Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah untuk mengurangi risiko banjir genangan, risiko limbah dan pencemaran ligkungan, dimana semua tujuan ini adalah untuk kepentingan semua masyarakat,” papar Slamet.
Dirinya juga meminta dukungan serta doa dari semua stake holder agar proses pengerjaan berjalan dengan lancar. “Dalam rangka menyukseskan dan mengimplementasikan arahan Bapa Bupati Bandung, kami meminta doa dan dukungan dari semua stake holder,” pungkasnya. (Sumber : Humas Pemkab Bandung