Kuningan (KontroversiNews).-Adanya pernyataan Ketua DPRD Kuningan dalam Pemberitaan yang menantang Bupati Kuningan, untuk duduk bersama dalam melaksanakan efisiensi anggaran, ditanggapi Ketua Lembaga Pemantau Korupsi Nasional(LPKN) Jabar .
Rabu.12/3/2025.Via Sambungan washt app,ketua LPKN Jabar.Mr.Jhoni Panne saat di pinta pendapat menjelaskan, saya selaku aktivis dan lembaga advokasi (LPKN) mendengar adanya pemberitaan Ketua DPRD Kuningan,malah ketawa geli dan lucu.
Masa DPRD dan Eksekutip mengajak duduk bersama untuk efisiensi anggaran, wong mereka berdua yang merumuskan setiap anggaran daerah untuk masyarakat Kuningan.
Eksekutif dan Legislatif kan yang selalu duduk manis bermesraan bersama dalam merumuskan setiap anggaran untuk masyarakat,masa iya kali ini ada tantangan Ketua DPRD Kuningan ke Bupati untuk duduk bersama membahas efisiensi anggaran,kan aneh ??????”ungkapnya”
Masih Kata Mr.Jhoni Panne menambahkan,saya curiga juga ini ada apa antara Legislatif dan Eksekutif di Kuningan,jangan-jangan ada sesuatu diantara mereka??????”herannya”
Kalau hasil kajian kami dan data yang kami punya (LPKN) JABAR, terkait Dana Transper Daerah (TKD) Kabupaten Kuningan Tahun 2022, 2023 dan 2024, antara dana yang diterima dan laporan realisasi kegiatan anggaran banyak keganjilan penuh misteri.
Banyak di laporan realisasi anggaran baik DAU,DAK NON FISIK,FISKAL,DBH Migas dll yang setelah kami uji petik ke Kabupaten Kuningan,ternyata laporan ada tapi realisasi di bawah tidak ada(amsong).
Jadi Kami tidak heran dengan adanya hal ini,karna sudah jelas anggaran Kuningan itu di bahas antara eksekutip dan legislatif Kuningan.
Apalagi kalau melihat pernyataan ketua DPRD Kuningan dia menanggapi pemberitaan adanya pernyataan ketua parpol yang tidak masuk di gedung DPRD Kuningan.
Seolah olah ketua parpol itu tidak tahu dan merasakan apa yang DPRD dan Ekseutip Kuningan Bahas.
Tapi Perlu jadi catatan merah juga ,Kabupaten Kuningan 3 tahun gagal bayar terus ,ini bukan mutlak kesalahan eksekutip semata,tapi juga Dewan ikut di salahkan,karna jelas Dewan sigap dan teliti dalam perumusan anggaran,tapi lemah juga dalam pengawasanya,yang ujungnya “Gagal Bayar”pungkasnya. ***Uus(boy)