“Saya banyak explore berbagai macam jenis sayuran. Sayuran sangat versatile, bisa dibuat macam-macam, ala Western bisa, ala Indonesia juga. Bisa direbus, di-sautee,” ucap Nicolas.
Nico juga menambahkan, memasak merupakan keterampilan dasar yang semestinya dikuasai, baik pria maupun wanita, untuk bertahan hidup. Keterampilan itu juga membantunya saat traveling ke alam, seperti mendaki gunung.
“Penting bisa buat masakan sederhana supaya bisa bertahan hidup. Kayak camping ke hutan, kita kan dituntut untuk masak sendiri, mau makan gimana kalau kita enggak bisa masak? Maka, penting untuk mengetahui alatnya, caranya,” jelas dia.
Nico mengaku jauh sebelum membintangi film yang bertema kuliner, ia telah lebih dulu mempelajari cara memasak. Maka, ia pun tak mempermasalahkan bila pria turun ke dapur.
“Laki-laki ke dapur itu enggak asing bagi saya, ayah saya juga masak,” jelas dia.
Bagi dia, dapur bukan teritori hanya satu gender tertentu. Itu pula yang ia pelajari saat berkelana ke pedalaman Indonesia. “Kalau di Aceh, yang masak gulai, laki-laki yang kerjakan. Di Kalimantan, ada bagiannya yang dikerjakan laki-laki. Itu sudah jadi bagian kehidupan kita sehari-hari,” ucapnya dilansir dari Liputan6.com.***AS