SMA-SMK Negeri di Lampung Barat Terpaksa Pungut SPP Untuk Gaji Honorer

- Pewarta

Kamis, 4 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Barat (Kontroversinews.com) – Alasannya, pungutan pembayaran SPP dilakukan akibat dana bos yang digulirkan pemerintah pusat dinilai tidak cukup membiayai dan membayar gaji guru honorer. Tercatat, sebanyak 21 sekolah di Kabupaten Lampung Barat serta 13 sekolah tingkat SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Pesisir Barat melakukan penarikan SPP dari siswa-siswi.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Lampung wilayah 3, Jonisdar Ali mengatakan, pungutan sumbangan pendidikan dilakukan untuk memenuhi biaya pendidikan guna melancarkan kegiatan belajar mengajar. “Mayoritas penarikan SPP di 2 wilayah nya dilakukan guna membantu sekolah dalam pembayaran gaji guru honorer,” katanya, Rabu (3/3/2021).

Seluruh sekolah tingkat SMK dan SMA Negeri di Kabupaten Lampung Barat  dan Pesisir Barat, Provinsi Lampung masih menarik sumbangan pembinaan pendidikan atauv SPP di tengah pandemi COVID-19.

Meski terdapat 2 sumber dana yang digulirkan pemerintah pusat yakni dana bos reguler sebesar rp1,5 juta per siswa selama 1 tahun dan dana bos daerah dari pemerintah propinsi sebanyak 15% dari jumlah siswa, namun bantuan itu dinilai masih kurang dalam menunjang biaya pendidikan. Karena itu, sekolah melakukan penarikan SPP yang berlaku bagi seluruh peserta didik.

Meski begitu, besaran sumbangan di masing-masing sekolah berbeda antara kisaran Rp100.000-Rp135.000 per siswa setiap bulan. Jonisdar menambahkan, penarikan SPP bagi SMA dan SMK Negeri dapat dihentikan jika dana bos reguler dari pemerintah pusat ditambah dari semula Rp1,5 juta menjadi Rp6 juta per siswa.***AS

Berita Terkait

Kunjugi Metro Garmin, Bupati Bandung Ajak Dunia Industri Berkolaborasi Tangani Banjir Dayeuhkolot
Wabup Bandung Lepas 225 Peserta Pelatihan Magang ke Jepang, Ali Syakieb: Komitmen Tingkatkan Taraf Ekonomi Masyarakat
Pasca-bencana Longsor di Desa Nagreg Kendan, Kang DS: Prioritaskan Menyelamatkan Masyarakat yang Terdampak Bencana
Buntut Kasus Asusila, Warga Rusak Bangunan Ponpes di Gunung Aseupan Soreang
Makin Menakutkan, Pengusaha Muda Bakal Pimpin BRAWIJAYA CIREBON di Berbagai Turnamen Tarkam
Peringatan Hari Buruh Internasional Dipenuhi Aksi dan Apresiasi, Kang DS Salurkan Santunan Jaminan Kematian
Masyarakat Kuningan Menjerit”Harga Tarip Air PDAM Tirta Kamuning Naik Melesaaat”
Gubernur Jabar Tekankan Agar Kepala Desa Menjadi Agen Perubahan dan Penjaga Harmoni Antara Manusia dan Alam

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:08

Kunjugi Metro Garmin, Bupati Bandung Ajak Dunia Industri Berkolaborasi Tangani Banjir Dayeuhkolot

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:04

Wabup Bandung Lepas 225 Peserta Pelatihan Magang ke Jepang, Ali Syakieb: Komitmen Tingkatkan Taraf Ekonomi Masyarakat

Senin, 19 Mei 2025 - 16:51

Pasca-bencana Longsor di Desa Nagreg Kendan, Kang DS: Prioritaskan Menyelamatkan Masyarakat yang Terdampak Bencana

Senin, 19 Mei 2025 - 14:53

Buntut Kasus Asusila, Warga Rusak Bangunan Ponpes di Gunung Aseupan Soreang

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:50

Makin Menakutkan, Pengusaha Muda Bakal Pimpin BRAWIJAYA CIREBON di Berbagai Turnamen Tarkam

Berita Terbaru