Sembilan Rumah di Sukanagara Resort Rusak Berat

- Pewarta

Selasa, 30 Oktober 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KabBandung | Kontroversinews.-Sebanyak sembilan rumah di Perumahan Sukanagara Resort di Desa Sukanagara Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung rusak akibat tanah longsor pada Minggu (28/10/18) sore kemarin. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian akibat kejadian tersebut menimbulkan kerugian materi ratusan juta rupiah.

Berdasarkan pantauan INILAH, sebanyak Sembilan unit rumah rusak dengan rincian tiga unit ambrum dan enam unit lainnya rusak parah. Sisa material bangunan yang rusak nampak berserakan. Ambruknya rumah di kawasan tersebut diakibatnya labilnya tanah yang dijadikan kawasan pemukiman diatas bukit Sukanagara tersebut. Apalagi dikawasan tersebut, bisa dikatakan sangat minim tegakan pohon sebagai penahan erosi.

“Kejadiannya kemarin sore saat hujan deras. Tak lama setelah hujan berhenti tiba tiba terdengar suara bergemuruh dan beberapa rumah di perumahan itu ambruk,”kata Asep salah seorang warga Kampung Buminagara yang berdekatan dengan Perumahan Sukanagara Resort, Senin (29/10/18).

Menurut Asep, selama ini perumahaan yang dimulai pembangunannya sejak lima tahun lalu itu, sebagian besar dalam keadaan kosong tanpa penghuni. Sehingga ketika kejadian longsor tak menimbulkan korban jiwa. Adapun beberapa rumah yang telah dihuni, lokasinya berjauhan dengan kawasan yang diterjang longsor.

“Kalau tidak salah disana itu sudah ada sekitar 70 rumah, yang sudah dihuni hanya beberapa rumah saja. Untungnya yang rubuh karena longsor itu rumah kosong. Sebenarnya mau longsor juga wajar saja, toh perumahan itu dibangun diatas bukit yang curam, gembur dan enggak ada pohonnya,”ujarnya.

Salah seorang tokoh masyarakat Kampung Buniagung Desa Sukanagara, Wawan Maryana mengatakan, kejadian longsor di perumahan Bukit Sukanagara Resort sudah bisa diduga. Karena memang perumahan tersebut dibangun diketinggian bukit. Bahkan, rumah rumah disana dibangun diatas lahan dengan kemiringan lebih dari 30 derajat. Tak hanya itu saja, untuk pembangunan kawasan perumahan itu, pihak pengembang meratakan lahan diperbukitan itu dengan alat berat. Pepohonan tegakan yang berfungsi sebagai resapan dan penahan erosi dibabat habis oleh pengembang.

“Bayangkan saja, pondasi bangunan didirikan diatas tanah urugan tidak sampai ke tanah keras yang ada dibawahnya. Pepohonan disana juga habis ditebang dan lahan diurug diratakan. Nah saat hujan tiba wajar saja kalau longsor,”kata Wawan.

Wawan mengatakan, sejak awal pembangunan perumahan tersebut, ia dan warga di Kampung Buniagung yang bersentuhan langsung dengan kawasan perumahan tersebut tidak pernah mengizinkannya. Karena memang lokasinya berada diatas bukit yang selama ini juga oleh warga sekitar sangat dijaga sebagai daerah resapan air dengan tetap menjaga kelestarian alamnya, yakni dengan membiarkan pepohona tanaman keras di bukit tersebut.

“Dari dulu juga kami warga disini tidak berani mendirikan bangunan sembarangan dikawaasan bukit itu. Karena memang curam dan gembur rawan longsor. Kami selalu menjaganya sebagai kawasan resapan air dengan tegakan pohon diatasnya,”ujarnya.

Wawan melanjutkan, sepengetahuannya, Izin Pemanfaatan Tanah (IPT) perumahan tersebut seluas 50 hektar. Dan lahan yang telah dipergunakan oleh pengembang seluas 27 hektar. Saat ini dikawasan yang terus diratakan dengan alat berat itu, telah berdiri sekitar 70 an rumah. Sebagian besar memang masih belum dihuni oleh para pemiliknya.

“Dari awal kami warga RT 01 RW 07 yang terdiri dari 17 KK tidak pernah memberikan izin kepada mereka. Kalau lihat dari IPT nya sampai rumah saya dan milik warga lainnya juga masuk wilayah pengembangan perumahan mereka,” katanya. (Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas
Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi
LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:39

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:38

Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Berita Terbaru