Bogor (Kontroversinews.com) – Sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Virus corona. Tapi tidak semua sekolah yang mengusulkan pembelajaran tatap muka lantas diloloskan.
Dari total 232 sekolah yang mengajukan, sekitar 30 persen di antaranya tidak lolos seleksi sehingga tidak mendapat izin melangsungkan kegiatan belajar tatap muka.
Aktivitas belajar tersebut bakal kembali dilakukan setelah berbulan-bulan siswa menjalani pembelajaran jarak jauh atau secara daring.
Ratusan sekolah yang menggelar uji coba mulai hari ini terdiri atas 29 SD Negeri, 24 Madrasah Ibtidaiah (MI), 28 SMP, 18 Madrasah Tsanawiah (MTs), tujuh Madrasah Aliyah (MA), 32 SMA, dan 32 SMK.
“Pembelajaran tatap muka dilaksanakan di setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD, MI, SMP, MTs, SMA, MAN dan SMK,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tersebut.
Ade Yasin menyebut simulasi akan berlangsung sebulan sejak 9 Maret hingga 10 April 2021. Jika pada pelaksanaannya terdapat siswa ataupun guru yang positif Covid-19, maka pembelajaran di sekolah tersebut akan kembali menerapkan sistem daring.
Ia pun mengingatkan satuan pendidikan yang diizinkan melangsungkan sekolah tatap muka tetap harus melayani pembelajaran secara daring jika orang tua siswa tak mengizinkan anak untuk sekolah.
“Namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, sekitar 72-95 persen orangtua siswa menyetujui untuk dilaksanakan,” kata Ade Yasin.
Pemkab Bogor membolehkan uji coba pembelajaran tatap muka seiring perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang efektif berlaku pada 9-22 Maret 2021.
Aturan tersebut dituangkan dalam Keputusan Bupati (Kepbup) Bogor bernomor 443/202/Kpts/Per-UU/2021 tentang PPKM berskala mikro.
Adapun Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan rencana sekolah tatap muka secara nasional bakal dievaluasi pada April 2021. Mengingat, bulan depan merupakan waktu pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ke tenaga pendidik.
Diketahui, Presiden Jokowi menginginkan sekolah kembali dibuka pada Juli mendatang, setelah vaksinasi guru rampung.
“Harapan seiring dengan upaya lain jika angka penularan sudah landai dan sesuai anjuran WHO, maka bisa saja secara nasional kegiatan [belajar] tatap muka dibuka. Nanti bulan April kita evaluasi lagi kesiapan dan kemungkinan bisa dibuka secara nasional,” kata Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono kepada CNNIndonesia, Selasa (2/3).***AS