JAKARTA (Kontroversinews.com) – Sebanyak 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam alih status Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan hal yang biasa.
Ketua Setara Institute Hendardi menilai, tak perlu adanya perdebatan dalam kabar tidak lolosnya 75 pegawai lembaga antirasuah menjadi ASN tersebut.
“Kabar tidak lolosnya sejumlah pegawai KPK dalam alih status menjadi ASN adalah hal biasa dan tidak perlu memantik perdebatan. Ada yang lolos dan ada yang gagal adalah lumrah. Tes ASN biasa dilakukan secara kuantitatif dan obyekyif, termasuk biasanya menggunakan vendor pihak ketiga,” kata Hendardi dalam keterangannya, Kamis (6/5/2021).
Hendardi menambahkakn, tes ASN KPK dilakukan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sehingga hal ini bisa dipastikan bahwa pemerintah saat ini sedang giat menangani intoleransi dan radikalisme yang terus mengikis ideologi Pancasila di lingkungan ASN, TNI, Polri, universitas, hingga sekolah-sekolah, termasuk tentu saja KPK.
“Siapa pun yang dalam dirinya bersemai intoleransi dan radikalisme, maka bisa saja tidak lolos uji moderasi bernegara dan beragama,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan bahwa dirinya tidak akan memecat pegawainya yang tidak lolos TWK.