“Sudah ada 70 yang reaktif, itu dari total 3.000-an orang yang telah dites usap. Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri, ada pula yang isolasi di hotel yang telah disiapkan,” kata Rickson Situmorang .
Deputy Building Manager SGC Ridwan Arifin mengatakan pihaknya akan ikut membantu petugas menelusuri riwayat karyawan yang dinyatakan reaktif. Tes usap antigen pun dilakukan secara rutin oleh pengelola maupun paguyuban pedagang.
“Untuk yang reaktif ini, penelusuran kami, dia sempat pulang kampung ke Tambelang (Bekasi), kemudian baru dua minggu ini tinggal di sekitar Cikarang. Untuk penghuni SGC sendiri kami turut lakukan penelusuran. Kemudian swab antigen sendiri kami lakukan secara mandiri, baik sebulan sekali atau dua minggu sekali,” katanya.
Ia mengaku sejak pandemi pihaknya membatasi jumlah pengunjung menjadi hanya 25 persen dari kapasitas gedung.
“Rekor pengunjung kami sendiri itu ada 160.000 orang yang datang dalam waktu bersamaan. Kemudian untuk harian itu ada 30.000 orang dan hari libur 50.000 orang. Tapi semenjak pandemi kami hanya membatasi pengunjung menjadi 2.300 orang. Jadi kami lakukan bukan tutup dengan ketat,” demikian Ridwan Arifin.***AS