ARJASARI | Kontroversinews.- Walaupun ditengah pandemi Virus Corona, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah kesetaraan tidak terganggu. Hal tersebut diakui oleh ketua FK PKBM se Kabupaten Bandung, yang yang juga pemilik PKBM At-Tarbiyah di Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari Kab. Bandung , mengatakan sudah ada 40 orang yang mendaftar di sekolah kesetaraan untuk tahun ajaran 2021.
Ketua FK PKBM Se Kabupaten Bandung, H. Furqon Nulhakim, S.Ag.M.Pd, menjelaskan bahwa untuk penerimaan siswa baru paket B setara SMP dan paket C setara SMA , pihaknya berkoordinasi dengan Kepala Desa. Hal tersebut dilakukan guna mendata jumlah warga yang tidak sekolah, yang kemudian diupayakan agar bisa melanjutkan sekolah paket B atau paket C.
“Jadi para kepala desa memerintahkan kepala dusun, ketua RW untuk mendata warga yang tidak sekolah. Contohnya di Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari sudah ada 40 orang yang mendaftar di PKBM At-Tarbiyah paket C untuk tahun ajaran 2021,” jelas H. Furqon saat temui Kontroversinews.com, Sabtu (11/4).
Menurut Furqon, di Kabupaten Bandung terdapat 70 lembaga PKBM. Dirinya memastikan jika pelaksanaan PPDB untuk sekolah kesetaraan tidak akan terganggu dengan adanya pandemi Virus Corona. Karena sudah ada kerjasama dengan para kepala desa.
“Pada awalnya, kepala desa masih belum mengetahui tentang PKBM, tetapi setelah ada anggaran musrembang maka PKBM mulai merapat ke pemerintah desa guna menjalin kerjasama,” imbuhnya.
PKBM atau sekolah kesetaraan sudah mulai dikenal oleh masyarakat, karena sosialisasi yang terus dilakukan. Selain itu, adanya tuntutan pemerintah bahwa jika ingin mendapatkan pekerjaan, maka minimal pendidikan akhirnya setara SMA.
“Jadi masyarakat tidak malu lagi untuk mengikuti sekolah paket,” tandas Furqon.
Sementara itu, Pengelola PKBM At-Tarbiyah, Iis Atiqa, mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran siswa paket C dan paket B dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu. Karena kebanyakan para siswa merupakan pegawai. Guna mengantisipasi adanya pandemi Virus Corona, maka dari segi pembelajaran dilakukan secara daring. Yaitu melalui aplikasi whatsapp grup.
“Kita memiliki kurikulum khusus. Untuk bahan pembelajarannya, kita download modul, selanjutnya kita berikan kepada para siswa. Semoga PKBM ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengembangkan skill masyarakat,” pungkas Iis. (Lily Setiadarma)