Politik Desa Memanas  Pasca Pilkades, Hingga Merengut Korban Jiwa

oleh
oleh

Samosir | Kontroversinews.-Didaerah Kabupaten Samosir tepatnya Pagar Nabolak Desa Hutarihit Kecamatan Nainggolan,Politik Desa mulai memanas Pasca menjelang Pilkades pada Oktober mendatang secara serentak akan digelar didaerah itu,dampak hingga merengut Korban jiwa Sudung Rumapea alias Pak Angga(51) yang diduga keras dilakoni Dorlan Rumapea(49) bersama Lamboi Rumapea (34) warga yang sama
Pada hari Jumat tanggal 23 Agustus 2019 sekira pukul 19.30 WIB Tersangka Lamboi Rumapea  bersama Dorlan Rumapea melakukan penganiayaan hingga menghilangkan nyawa yaitu korban Sudung Rumapea saat sedang minum-minum Tuak di warung  Lameria Br.rumapea Als Mak  Harapan .Dimana sekira pukul 20.30 WIB saat itu Jamana Sinaga tiba di warung Lumaria Br Rumapea   dan kemudian memesan minuman tuak.

Dan saat itu Korban Sudung Rumapea  bertanya kepada Jamana Sinaga”NA SIAN DIA DO HO ANGGIA”(yang dari mananya kamu adek?) dan Jamana Sinaga  menjawab “Manaruhon Paranggim tu jabu” (mengantar adikmu kerumah) dan Sudung  kembali bertanya “Na aha do rencanamu ” (Yang apanya rencananya?) dan Jamana Sinaga menjawab “Dang adong rencana bang,na holan manaruhonntu jabu do ” (tidak ada rencana aku bang, yang hanya mengantar ke rumahnya nya aku) dan kemudian Sudung Rumapea kembali mengatakan”Ditaruhon ho pe asa boi do hu ide mi” (kamu antarpun itu agar bisanya ke rencana mu itu) dan kemudian Jamana sinaga menjawab “Daong,ise na olo bah olo” (tidak, siapa yang mau, ia maulah).

Secara spontanitas  Tersangka Dorlan Rumapea”ai ho sude do disukuni ho abang ” (kamu bang, semuanya kamu pertanyakan bang ) dan korban Sudung Rumapea menjawab “Aido nian akka politikon,dang niatusan, Ai ho husi pak penty do huroha” (itulah politik ini, tidak kita ketahui semua, kamu juga PAK Pentynya kamu pilih), dan Tersangka Dorlan Rumapea menjawab “Ai ho pintor dipositifon ho do” (kamu pun, langsung kami bilang begitu) dan kemudian korban Sudung Rumapea mengatakan “Ai hu dolokan mahita,si Hot Tua Lumban Toruan” (pilih yang diatas sana lah kita, si HOT TUA LUMBANTORUAN) dan Tersangka Dorlan Rumapea  menjawab “Ah hita bareng majo,godang nai tikki ” (kita lihat nanti lah, panjang lagi harinya) dan korban Susing rumapea  kembali mengatakan “Ai ho dang tarbahas ” (kamu tidak bisa tertebak).

Dan sekira pukul 21.30 WIB saat itu, Jamana Sinaga,  Mance Rumapea,  Tabo Rumapea   permisi pulang dan meninggalkan warung tersebut.

Kemudian sekira pukul 22.00 WIB saat itu saksi pemilik kedai Leme Br Rumapea mengatakan kepada Dorlan Rumapea,  ,  Sudung Rumapea dan Pandir Rumapea  “Mmulak ma Hamu hingga siang be udan” (pulang lah kalian, sudah berhenti hujan) sehingga Tersangka LAMBOI  berkata kepada Dorlan Rumapea”Beta ma mulak uda ” (ayo lah pulang bapak uda) dan saat itu korban Sudung rumapea  berkata “Nungga boi tutu hita mulak” (ialah, sudah bisa kita pulang) sehingga saat itu Tersangka Dorlan Rumapea langsung berdiri dan membayar tuaknya kepada  Leme br Rumapea dan saat itu Pandir rumapea langsung berdiri dan langsung meninggalkan warung, yang mana saat itu  juga korban Sudung rumapea berdiri dan mendatangi Dorlan  dan langsung mengatakan “Ai ho pak Arjuna ,molo makkatai ho pas minum , dang tabo   perasaanku ” (kamu PAK arjuna, kalau ngomong kamu waktu minum, tidak enak perasaan aku) dan Tersangka Dorlanmenjawab “Dang nahu dokkon au na jago manang na par politik” (bukan saya bilang saya hebat atau saya orang politik) dan saat itu juga korban Sudung Rumapea langsung memegang badan dan mendorong badan Tersangka Dorlan Rumapea,sehingga saat itu Dorlan  Rumapea terdorong ditahan oleh Lamboi Rumapea.

Sehingga tersangka Dorlan Rumapea langsung berjalan keluar dari sama warung dan saat Dorlan Rumapea berada di halaman warung,saat itu juga Korban Sundung Rumapea langsung menendang punggung Dorlan Rumapea  akan tetapi saat itu Lamboi Rumapea  langsung menghalangi dan mengatakan,besok lah kita omongin,pulang lah kita akan tetapi sidang mendorong Lamboi Rumapea  sehingga terdorong mundur dan mengenai meja yang berada didalam warung.

Dan saat itu juga sundung, keluar dari warung  dan mendatangi Dorlan  dijalan yang saat itu posisi terjatuh dan langsung memijak kepala dan memukuli Dorlan saat itu juga Lamboi keluar dari warung mendatangi mendatangi sundung akan tetapi Sundung masih tetap memukuli Dorlan Rumapea ,

Akhirnya Dorlan Rumapea  berhasil berdiri dan Lamboi menyerang balik Sundung memukul bagian wajah sebanyak 2 kali dengan mempergunakan tangan sebelah kanan sehingga sundung tersungkur dihalaman puskemas pembantu desa hutarihit.

Dan saat itu sundung terjatuh dengan posisi telungkup di tanah dan DORLAN akhirnya menduduki punggung sundung sampai tidak bergerak lagi,disitulah Lamboi langsung menarik Dorlan  dan mengatakan  sudahlah uda,ajaklah kita pulang sehingga Dorlan  bangkit berdiri dan kemudian Lamboi  pergi menuju rumah Dorlan meninggalkan Sundung tergeletak ditempat kejadian dengan posisi telungkup,hingga ditemukan tewas ditempat.

Adapun ancaman hukuman,pasal 170 ayat (2) ke-3  dari KUHPidana ancaman Hukuman 12 Tahun Penjara ,pasal 338 dari KUHPidana ancaman Hukuman 15 Tahun Penjara.(ps)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *