Perajin Peti Jenazah Kewalahan Terima Order Akibat Ledakan Kasus Covid-19 di Semarang

- Pewarta

Rabu, 23 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi pengrajin peti mayat. (Viva)

ilustrasi pengrajin peti mayat. (Viva)

SEMARANG (Kontroversinews.com) – Ledakan kasus Covid-19 di Kota Semarang membuat pesanan peti jenazah meningkat hingga seratus persen. Akibatnya, perajin peti jenazah ketiban rezeki hingga kewalahan menerima pesanan dari sejumlah rumah sakit di Semarang.   Seperti yang dialami oleh perajin peti jenazah di Jalan Randusari Semarang.

Produksi pembuatan peti jenazah di masa pandemi Covid-19 terus meningkat. Jika sebelum lonjakan kasus Covid-19 rata-rata permintaan dibawah 25 peti, kini melambung hingga 50 peti jenazah tiap harinya.

Dani Kurniawan salah satu perajin peti jenazah mengatakan, terjadi peningkatan hingga seratus persen. Peti-peti jenazah tersebut merupakan pesanan dari sejumlah rumah sakit di Kota Semarang.

Peti jenazah yang dipesan sudah sesuai protokol pasien Covid-19 dengan dilapisi plastik dan alumunium foil. Sedangkan di bagian penutupnya dilapisi lem perekat untuk menutupi celah udara.

“Masa pandemi ini alhamdulillah penjualan sangat meningkat. Sampai kita kewalahan untuk menyediakan kebutuhan khususnya untuk rumah sakit,” kata Dani, Rabu (23/6/2021). “Kalau satu harinya total mungkinan bisa 50 . Kalau masalah kenaikan hampir 100 persen,” katanya.

Mengutip dari iNews.id, Dani mengatakan tingginya permintaan peti jenazah pasien Covid-19 ini sempat membuat pekerja kewalahan, lantaran banyaknya jumlah pemesanan dan waktu pembuatan yang diminta cepat.

Guna mengejar target pesanan, para perajin menambah tenaga untuk membuat peti jenazah sesuai protokol kesehatan. Sementara untuk harga tergantung ukuran dan jenis peti jenazah, antara satu juta hingga tiga juta rupiah. ***AS

Berita Terkait

Anggaran Festival Talun 2025 Dikabarkan Cair, Pemerhati : Diduga Ada Kemufakatan Jahat
Cegah Penyimpangan Remaja, Polres Tegal Gelar Pembinaan di SMK Diponegoro Lebaksiu
Polres Brebes Tangkap Komplotan Pencuri Tower Telekomunikasi
Pejabat Aktif Diangkat Jadi Paksi KPK, Publik Kuningan Pertanyakan Netralitas ASN
Spanduk KWRI Nyasar ke Lapak Tahu, Ketua DPC: Kami Difitnah!
DPRD Setujui APBD Perubahan Senilai Rp7,3 Triliun dan RPJMD Kabupaten Bandung 2025-2029
Rencana Retret Pejabat Pemda Kuningan di Tengah Krisis Darurat APBD Disorot Tajam
Warga Kecewa Disambut Ajudan Kasar di Pendopo Bupati Cirebon

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 00:28

Anggaran Festival Talun 2025 Dikabarkan Cair, Pemerhati : Diduga Ada Kemufakatan Jahat

Selasa, 29 Juli 2025 - 14:14

Cegah Penyimpangan Remaja, Polres Tegal Gelar Pembinaan di SMK Diponegoro Lebaksiu

Selasa, 29 Juli 2025 - 14:13

Polres Brebes Tangkap Komplotan Pencuri Tower Telekomunikasi

Minggu, 27 Juli 2025 - 06:37

Spanduk KWRI Nyasar ke Lapak Tahu, Ketua DPC: Kami Difitnah!

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:59

DPRD Setujui APBD Perubahan Senilai Rp7,3 Triliun dan RPJMD Kabupaten Bandung 2025-2029

Berita Terbaru