Pemprov Jabar Sediakan Tempat Pemulihan Pasien COVID-19 di Hotel

oleh
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Pola ini, kata Gubernur, akan direplikasi di daerah lain. Demi mengurangi BOR di tiap rumah sakit yang jadi rujukan pemulihan pasien COVID-19. “Ini akan diberlakukan di Jabar, di wilayah Bekasi dan Purwakarta yang sudah melaporkan gedung pemulihan COVID-19,” ujarnya.

Nantinya Hotel Asrilia akan menjadi rujukan dari 59 rumah sakit wilayah Bandung Raya dengan kapasitas 500 pasien. Kang Emil berharap kehadiran fasilitas ini bisa mengurangi tingkat penanganan dari tenaga kesehatan di rumah sakit akibat lonjakan jumlah pasien.

“Kalau rumah sakit sudah kewalahan, tempat tidurnya penuh maka yang kriteria hijau bisa dipindahkan. Kapasitasnya bisa 500 pasien, dan per hari ini 46 yang dipindahkan. Ini merupakan manajemen transisi pemulihan, saya kira BOR rumah sakit bisa terkendalikan. Itu penanganan COVID-19 di hilir,” katanya.

MEngutip dari Antara, Gubernur menegaskan ruang pemulihan ini tidak diperuntukkan sebagai tempat isolasi mandiri seperti di rumah. Alasannya, menghindari potensi komplikasi antara pasien dan warga yang isolasi mandiri dengan perbedaan gejala.

“Sementara Asrilia ini diperuntukkan untuk mengurangi BOR rumah sakit. Bukan ditawarkan kepada mereka yang harus isolasi mandiri. Tapi kalau ada kebutuhan itu, itu akan kami pikirkan. Tapi sementara tidak di tempat ini. Saya memahami bahwa tidak semua rumah itu memadai untuk isolasi mandiri. Jadi kita pikirkan,” katanya.

Kang Emil ini menegaskan, untuk penanganan pasien COVID-19 di hulu sudah dilakukan. Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memberitahu jika ada yang terpapar dan bergejala ringan bisa isolasi mandiri di desa.***AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *