Pemkab Bandung dan Kepolisian Antisipasi Demo Angkot 

oleh
oleh

Kab. Bandung | Kontroversinews.-Menyikapi demo angkot trayek Soreang-Leuwi Panjang, Selasa, 8/5, Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Hilman, mengungkapkan, kita sudah melakukan upaya sarana angkutan berupa Bis, Bak Terbuka, hasil koordinasi dengan pihak Pemkab Bandung dan Kapolres.

Jumlah kendaraan online dikatakan Hilman mencapai sekitar 3.700 unit yang terdiri daru mobil dan motor. Sementara demo angkot yang berlangsung menuntut pihak pemerintah agar bisa menselaraskan angkutan umum secara signifikan. Kehadiran angkutan online dirasakan sopir sangat merugikan. Alasannya tarif kendaraan online lebih murah sehingga mempengaruhi pendapatan mereka.

Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) yang melayang surat ke Polda Jabar untuk melakukan aksi demo terhitung dari tanggal 7-12 Mei 2018, dengan mengacu Surat Dishub Propinsi Jabar no 108 tentang Kendaraan Operasional tanpa trayek. Namun diakui Hilman, untuk demo angkot hanya direalisasikan hari ini saja (8/5). “Konsekuensinya dari aksi demo ini adalah masyarakat pengguna jasa mobil angkot. Menurut informasi yang diperoleh, semua penumpang diturunkan di bundaran Warung Lobak. Namun kami sudah mengantisipasi semuanya dengan mempersiapkan armada angkutan,” tutur Hilman.

Hilman menambahkan, saat ini ada permintaan angkutan armada ke arah Ciwidey. Dan itu harus segera diantisipasi secepatnya agar masyarakat tidak terlantar dengan situasi sekarang. Sebagai himbauan kami mengharapkan pihak angkot dan online agar bisa tertib administrasi. Termasuk dalam hal ini merupakan bagian dari regulasi agar semua pihak bisa aman dan tenang.

Salah satu sopir angkot yang berhasil dimintai keterangan, HR, mengatakan, keberadaan kendaraan online non trayek bisa merambah kemana-mana dengan tarif relatif murah. Dampak dari kenyataan tersebut secara tak langsung kami merasa dirugikan. Karrna jumlah penumpang dari waktu ke waktu semakin berkurang. “Jadi kami berharap ada tindakan langsung kepada kendaraan online berupa tertib administrasi. Apa lagi sekalian ada penentuan trayek bagi kendaraan online tersebut,” pungkas HR.

Dari Kapolsek Soreang, Kompol Richard, di lokasi pengangkutan masyarakat, menuturkan, semua jajaran Polsek Soreang dari jam 6.30 pagi sudah diapelkan untuk disiagakan di lokasi startegis pengangkutan penumpang. Richard mengakui, keadaan ini tidak mempengaruhi kinerja Polsek Soreang. Karena semua merupakan bagian dari pelayanan prima yang diberikan kepolisian kepada masyarakat.

“Memberikan pelayanan kepada masyarakat merupakan bagian tugas dari Kepolisian. Apa yang kami lakukan sekarang merupakan implementasi dari kinerja kami sebagai prioritas,” tegas Richard.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung (Kasatpol PP), Drs. Usman Sayogi, M. Sii., menurunkan 2 truk dan 4 pickup, untuk sarana pengangkutan masyarakat. (Ki Agus N. Fattah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *