Panwaslu Garut: 17 Kecamatan Rawan Politik Uang

- Pewarta

Selasa, 26 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut | Kontroversinews.- Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Garut menyatakan, ada 17 dari 42 kecamatan di daerah itu terindikasi rawan terjadinya praktik politik uang menjelang pelaksanaan pencoblosan pilkada.

“Kemarin telah dilakukan pemetaan kerawanan, ada 17 kecamatan dari 42 kecamatan yang indikatornya dugaan rawan politik uang,” kata Ketua Panwaslu Kabupaten Garut, Asep Burhan kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, 17 kecamatan rawan kejahatan politik uang itu tersebar di wilayah selatan, utara dan perkotaan Garut.

“Untuk daerahnya tidak bisa kami sebutkan, karena bisa jadi mereka (pelaku politik uang) akan berhati-hati melakukannya,” kata Asep.

Ia menjelaskan, praktik politik uang merupakan tindakan yang melanggar hukum sehingga ancamannya pidana kurungan penjara untuk pemberi maupun penerima uang.

Menurut dia, praktik politik uang bisa didasari adanya intimidasi dari calon maupun tim suksesnya terhadap warga untuk memilih pasangan calon bupati tertentu.

“Jangan sampai hanya karena menerima uang jadi berurusan dengan hukum,” katanya.

Ia menambahkan, potensi terjadinya intimidasi maupun praktik politik uang bisa terjadi kepada pemilih yang tinggalnya sekitar rumah kandidat di pilkada Garut.

“Berdekatan dengan rumah pasangan calon, bisa memengaruhi pemilih, bisa saja dikumpulkan lalu di sana mobilisasi massa,” katanya.

Ia menambahkan, upaya mengantisipasi praktik uang, jajarannya meningkatkan patroli dan mengerahkan petugas di tingkat kecamatan untuk mengawasi daerahnya masing-masing.

Ia berharap, masyarakat berperan aktif untuk melaporkan kepada panwas jika menemukan atau mengetahui adanya praktik politik uang.

“Segera laporkan kepada kami apabila menemukan praktik politik uang, untuk selanjutnya akan kami proses,” katanya. ***

Dikutip dari: antaranews.com

Berita Terkait

Meritokrasi di Antara Harga Jabatan
Ujian Pertama Pengurus Baru PKS Kuningan: Mampukah Menuntaskan Kasus Lama?
Ada Misi Besarkah? Kursi Sekda Dibiarkan “Marakayangan”
Silaturahmi Gerindra Kuningan Diwarnai Sindiran Tajam Ketua DPD Jabar
Panglima Laskar Kuda Putih Minta Pihak Luar Tak Berspekulasi Soal Konflik Kasepuhan
Muscab VI PBB Kabupaten Bandung, Siap Kawal Bedas Jilid Dua
Aide Keihl Dampingi Sultan Sepuh Cirebon Pangeran Heru R. Arianatareja dalam Kunjungan ke Arsip Nasional
Hj. Tia Fitriani Menyapa Warga Baros

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 18:21

Meritokrasi di Antara Harga Jabatan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 20:37

Ujian Pertama Pengurus Baru PKS Kuningan: Mampukah Menuntaskan Kasus Lama?

Senin, 4 Agustus 2025 - 07:10

Ada Misi Besarkah? Kursi Sekda Dibiarkan “Marakayangan”

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:51

Silaturahmi Gerindra Kuningan Diwarnai Sindiran Tajam Ketua DPD Jabar

Senin, 30 Juni 2025 - 12:53

Panglima Laskar Kuda Putih Minta Pihak Luar Tak Berspekulasi Soal Konflik Kasepuhan

Berita Terbaru